Rabu, 28 April 2021 Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan Sosialisasi Hibah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Mobilitas Pelajar Internasional 2021. Kegiatan ini dilaksanakan guna menyosialisasikan program Kemendikbud pada mahasiswa Ubaya. Berlangsung menggunakan zoom, sedikitnya 170 peserta hadir pada hari itu. Ubaya mendatangkan Adi Tedjakusuma B.Bus, M.Com selaku Direktur Kerjasama Kelembagaan (DKK) Ubaya sebagai pembicara.
Adi membuka diskusi dengan membahas latar belakang dilaksanakannya sosialisasi hibah. “Supaya mendorong mobilitas mahasiswa ke luar negeri sebagai pelaksanaan program MBKM atau kampus merdeka,” jelasnya. Sosialisasi kali ini memiliki dua hibah, yakni International Student Mobility Awards dan Program Transfer Kredit Internasional. Membahas lebih dalam terkait International Student Mobility Awards, Adi menjelaskan bahwa program ini merupakan hibah offline. “Jadi mahasiswa bisa terbang ke perguruan tinggi asing terkemuka yang kalian apply mulai dari asia hingga seluruh dunia,” tuturnya. Beberapa contoh perguruan tingginya adalah Korea University, Massey University, dan EPITA.
Kuota pendaftaran program International Student Mobility Awards hanya 1000 di seluruh Indonesia. Jadi mahasiswa yang tertarik bisa segera melakukan menghubungi Ketua Jurusan (Kajur), Kepala Program Studi (Kaprodi), atau Wakil Dekan (WD) dan DKK pada 28 April- 4 Mei 2021. “Nanti dari Ubaya siap membantu mengurus beberapa hal yang perlu disiapkan,” ujar Adi. Selain itu, Adi juga menegaskan bahwa mahasiswa tidak perlu khawatir karena hibah membiayai tiket pesawat, biaya hidup, asuransi kesehatan, visa, dan tes PCR. Namun, mahasiswa yang tertarik perlu melihat persyaratan peserta mutlak. “IPK minimal tiga dan nilai inggris minimal Toefl iBT 80, Toefl ITP 550, IELTS 6, atau duolingo 100. Lalu peserta program ini khusus mahasiswa S1 semester empat hingga tujuh,” tutur Adi.
Berbeda dengan International Student Mobility Awards, Program Transfer Kredit Internasional merupakan hibah online. “Tujuan hanya pada perguruan tinggi asing mitra Ubaya dan pendaftaran program juga dilakukan oleh Ubaya melalui proposal,” jelas Adi. Salah satu contoh mitra Ubaya adalah Universiti Tunku Abdul Rahman. Adi juga menambahkan bahwa kuota pendaftaran program hanya sepuluh mahasiswa tiap perguruan tinggi. Bagi mahasiswa yang tertarik dapat menghubungi Kajur, Kaprodi, atau WD dan DKK pada 11-20 mei 2021. “Nanti hibah akan memberikan bantuan biaya hidup, pendidikan, dan pembelian buku atau jurnal,” lanjutnya. Namun, ada persyaratan peserta mutlak yang perlu dipenuhi yakni Warga Negara Indonesia dan mahasiswa program S1-S3 minimal semester tiga Ubaya.
Pembahasan materi menarik banyak pertanyaan dari para peserta. “Apakah duolingo diakui oleh Kemendikbud?” tanya salah satu peserta. Adi menjawab bahwa untuk program ini duolingo diakui oleh dikti setara dengan IELTS dan TOEFL. “Selama duolingo 100, maka mahasiswa bisa apply,” tambahnya. (et)