Surabaya – Berbeda dengan tahun sebelumnya, Imlek kali ini dirayakan sederhana dengan mematuhi protokol kesehatan. Mahasiswa dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam kelompok studi psikologi bencana pun membuat ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada masyarakat Tionghoa yang merayakannya.
Video visual theme table rancangan Kelompok Studi Psikologi Bencana Ubaya yang bernama Imlek Theme Table itu dibagikan kepada civitas academika, stakeholder, maupun masyarakat di berbagai platform media.
Listyo Yuwanto, dosen pendamping sekaligus koordinator Kelompok Studi Psikologi Bencana Ubaya, menjelaskan bahwa visual theme table tidak hanya dibuat untuk memeriahkan perayaan Imlek di tengah pandemi Covid-19. Namun, pihaknya juga ingin mengenalkan tradisi Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek kepada masyarakat, terutama generasi muda. ‘Sekaligus dapat memberikan wawasan dan memperkuat kultur keberagaman di Indonesia,’ katanya.
Imlek Theme Table tersebut menampilkan tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Tionghoa dalam bentuk miniatur. Pembuatannya membutuhkanwaktu sekitar sebulan. Ada lima tema yang diusung. Yakni, Mudik Imlek, Makanan Khas Imlek, Festifal Kampung Tionghoa, 12 Chinese Zodiac Signs, dan Pernak-Pernik Imlek.
Listyo menyatakan, setiap tema yang dipilih memiliki arti sendiri. Misalnya, Mudik Imlek menggambarkan suasana ikon Stasiun Kereta Api Jogjakarta. Menurut dia, Imlek selalu identik dengan pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga. (ayu/c14/dio).
Sumber: Jawa Pos, 16 Februari 2021