Setelah Vaksinasi, Disiplin Prokes Tetap Penting hayuning January 15, 2021

Setelah Vaksinasi, Disiplin Prokes Tetap Penting

Dekan FK Se-Jatim Satukan Pendapat Hadapi Pandemi Covid-19
SURABAYA – Kasus Covid-19 semakin meningkat. Persebaran virus SARS-CoV-2 pun kian masif dengan munculnya mutasi baru. Hal itu membuat seluru dekan fakultas kedokteran (FK) se Jawa Timur membuat pernyataan sikap bersama sebagai langkah promotif dan preventif pencegahan Covid-19.
Pernyataan sikap para dekan FK se-Jatim tersebut dilakukan secara daring dan luring di ruang pertemuan kantor Ikatakan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya Sabtu (9/1). Total ada 13 dekan FK dari berbagai kampus di Jawa Timur yang terlibat dalam pernyataan sikap tersebut.
Yakni, FK Unair, FK Universitas Ciputra, FK Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (Unusa), FK Universitas Brawijaya, FK Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, FK Universitas Hang Tuah, FK Universitas Muhammadiyah Malang, dan FK Universitas Muhammadiyah Surabaya. Ada pula FK Universitas Surabaya, FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, FK Universitas Negeri Jember, FK Universitas Katolik Widya Mandala, dan FK Universitas Islam Malang.
Dekan FK Unair Prof dr Budi Santoso SpOG (K) menyatakan, sikap para dekan itu merupakan bentuk keprihatinan terhadap pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai. Sebelumnya, dalam sebuah diskusi, pandemi diprediksi selesai dalam kurun waktu tiga bulan. Namun, hampir sastu tahun, kasus Covid-19 justru semakin meningkat. ‘Bahkan penularannya lebih kuat. Angka kematiannya juga tinggi. Tidak ada yang tahu kapan pandemi selesai,’ katanya.
Pria yang karib disapa Prof Bus itu menuturkan, seluruh dekan FK se-Jatim memilih untuk melakukan gerakan moral. Mereka menyatukan pendapat dan pengambilan sikap terhadap kondisi pandemi. Sasarannya masyarakat luas. Salah satunya dengan menerapkan protokol 5M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi. ‘Kami mendorong masyarakat agar tetap waspada dan disiplin menerapkan 5M,’ ujarnya.
Selain itu, para dekan FK se-Jatim menghimbau para tokoh masyarakat supaya tetaep menjadi panutan untuk komunitasnya dalam pencegahan penularan dan penanganan Covid-19. Para dekan juga mendukung upaya pemerintah dan mendorong masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pelaksanaan 3T (test, trace, treat) dan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Prof Bus menegaskan, vaksinasi menjadi salah satu cara untuk pencegahan Covid-19. Namun, hal itu bukanlah segalanya. Meski sudah mendapatkan vaksin, disiplin prokes tetap menjadi yang terpenting. Yakni, menaati 5M.
Dekan FK Unusa dr Handayani MKes menambahkan, dekan FK se-Jatim mendukung upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19. Bai promotif, preventif, maupun kuratif. ‘Karena itu kami (dekan FK se-Jatim) merasa perlu menambah kekuatan dari upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk mendorong masyarakat dan tokoh masyarakat agar tetap disiplin prokes,’ katanya. (ayu/c19/dio).
Sumber: Jawa Pos, 11 Januari 2021