Magister Psikologi Sains Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan webinar bertajuk “Total Holistic Care”. Webinar ini dilaksanakan pada tanggal 14 November 2020 untuk guna membahas pentingnya holistic care dan penerapannya bagi manusia. Berlangsung via zoom, sedikitnya 68 peserta hadir pada acara hari itu. Magister Psikologi Sains Ubaya mendatangkan dua narasumber, yakni: Dr. Damayanti Tinduh dr., Sp.KFR(K) selaku dan Dr. Hartanti, M.Si., Psikolog.
Damayanti membuka diskusi dengan membahas “Physical Perspective in Aging Process”. Menurutnya, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia akan mengalami proses penuaan. Namun, penentu umur manusia atau telomere dapat berubah-ubah karena adanya kerusakan dari asap rokok, ultraviolet, metabolisme mitokondria, dan lain sebagainya. “Kerusakan pada mitokondria dapat terjadi karena stres kronis secara fisik maupun fisiologis ataupun inaktivitas,” ujarnya. “Perilaku manusia dapat juga sesuai dengan piramida ditinjau dari segi lifespan, happiness, cognition, fitness, nutrition, dan sleep,” jelas Damayanti.
Diskusi dilanjutkan Hartanti dengan membahas “Membangun Kesejahteraan Psikologis di Era Pandemi”. Menurutnya, fisik dan psikologis merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga berbagai dampak negatif dan positif dalam pandemi ini pasti berhubungan baik dalam fisik maupun psikologis. “Kesejahteraan psikologis sendiri adalah suatu pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang,” jelasnya. Selain itu, kesejahteraan psikologis juga ditinjau dari keadaan dimana individu dapat melakukan self-acceptance, purpose of life, positive relation with others, autonomy, environmental mastery, dan personal growth. Hartanti menambahkan beberapa intervensi untuk kesejahteraan psikologis, yakni: terapi kognitif dan terapi tawa.
Pembahasan materi menarik banyak pertanyaan dari para peserta, salah satunya Rizky. “Biasanya saya melakukan olahraga pada pagi hari namun berubah menjadi sore hari. Apakah hal tersebut mempengaruhi kondisi fisik saya?” tanyanya. Damayanti menjawab bahwa penelitian dahulu memang masih meyakini bahwa olahraga pagi lebih sehat karena masih segar. “Penelitian dari ilmu kesehatan olahraga menunjukkan bahwa latihan sore memberikan performa yang lebih baik daripada pagi hari,” jawabnya. Damayanti menambahkan bahwa olahraga pagi memang bagus. (et)