Buka Edustore untuk Belajar Kewirausahaan hayuning November 27, 2020

Buka Edustore untuk Belajar Kewirausahaan

SURABAYA – Usaha kecil dan menengah (UKM) mendapat perhatian dari pihak kampus. Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan Education Store (Edustore) Dede Satoe (DD1) kemarin (18/11). Edustore tersebut dapat dimanfaatkan mahasiswa, pelaku UKM, dan masyarakat yang ingin belajar tentang kewirausahaan.
Rektor Ubaya Benny Lianto menjelaskan, Ubaya telah memberikan pendampingan untuk pengembangan UKM di Jawa Timur (Jatim). Salah satunya adalah UKM DD1 di Tenggilis Timur VI. Pendampingan yang telah dilakukan lebih dari tiga tahun itu akhirnya membuahkan hasil yang bagus. Produk sambalnya pun telah berkembang menjadi lebih baik.
Menurut Benny, UKM tidak boleh dipandang sebelah mata. Namun, produknya harus dikelola secara profesional. ‘Setelah teman-teman dari Ubaya mengabdi, para pelaku UKM juga harus membagikan pengalamannya kepada masyarakat sekitar. Dengan begitu, akan lahir industri-industri baru. Masyarakat juga harus belajar spirit dari pemili usaha itu,’ jelasnya.
Edustore UKM DD1 merupakan salah satu karya hibah pengabdian yang diperoleh tim Ubaya dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Risen dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam skema program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD).
Ketua Tim PPUD Ubaya Yenny Sugiarti menuturkan, edustore DD1 adalah toko yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana promosi dan transaksi penjualan, tetapi juga menjadi saran edukasi bagi pengunjung dan pemberdayaan masyarakat sekitar. ‘Pengunjung dan masyarakat menjadi lebih percaya diri pada kualitas produk,’ katanya.
Yenny menyebutkan, sasaran edustore tersebut adalah siswa, mahasiswa, warga sekitar, pemili UKM, dan start up business yang ingin belajar tentang kewirausahaan. Pengunjung juga bisa mendapatkan informasi tentang cara berwirausaha. ‘Juga tahu cara menjalankan bisnis mulai awal hignga berkembang ke pasar ekspor.’
Dosen fakultas bisnis dan ekonomika itu menambahkan, program tersebut juga menyediakan pengalaman kunjungan on-site. Yakni, edustore trip.
Pemilik UKM DD1 Susilaningsih mengungkapkan, saat ini produk DD1 telah berkemabng cukup bagus di pangsa pasar domestik hingga internasional. Khususnya di Amerika Serikat. Dalam setahun, omzet produk sambal yang diekspor mencapai Rp 100 juta. Bahkan, UKM itu meraup omzet domestik 100 juta per bulan.
‘Omzet pasar domestik itu diperoleh sebelum pandemi merebak. Kami sangat terbantu dengan pendampingan dari Ubaya. Khususnya tentang kualitas produk sesuai dengan syarat ISO dan tersertifikasi,’ ucapnya. (ayu/c14/dio).
Sumber: Jawa Pos, 19 November 2020.