Dampingi Pokdarwis Desa Selotapak hayuning November 1, 2020

Dampingi Pokdarwis Desa Selotapak

SURABAYAndash;Tim Program Kemitraan Wilayah (PKW) Universitas Surabaya (Ubaya) memberikan pelatihan dan pendampingan pada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Selotapak. Kegiatan ini merupakan bentuk pengembangan program PKW Desa Wisata Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokertoyang didanai oleh Kemenristek-Brin sejak tahun 2018 hingga tahun 2020.

Dalam pelaksanan PKW Desa Wisata Kecamatan Trawas, Universitas Surabaya bekerjasama dengan Universitas Narotama, dengan susunan tim PKW Ketua Endah Asmawati (Ubaya), anggota Arif Herlambang (Ubaya), Erna Andajani (Ubaya), dan Hendro (Universitas Narotama).

“Seperti kita ketahui, saat ini setiap hari desa selotapak selalu banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, terutama di hari sabtu dan minggu,” ungkap Endah Asmawati, ketua program PKW dari Universitas Surabaya. Hal ini disebabkan karena desa Selotapak dikenal sebagai satu dari sepuluh desa syurga di Indonesia versi warganet karena memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan salah satu icon cafe desa gartenhutte. Banyaknya pengunjung yang datang memerlukan pengelolaanwisata yangprofessional. “Pengelola itu baik kelompok sadar wisata (Pokdarwis), penjaga stan di lokasi wisata, petugas penjaga parkir dan bahkan warga perlu diberikan bekal tentang seluk beluk wisata,” jelas Endah.

Endah Asmawati, yang juga dosen teknik informatika Universitas Surabaya menjelaskan bahwa kegiatan pendampingan yang dilakukan diawali dengan pelatihan tentang manajemen wisata, paket wisata, komponen dan tahapan dalam menyusun paket wisata. Pelatihan pertama dilakukan secara daring menggunakan zoom.

Kegiatanselanjutnya, adalah workshop sadar wisata. Workshop ini diawali dengan membahas paket wisata yang disusun peserta, dan dilanjutkan dengan praktek bermain peran sebagai pelaksana wisata (misalkan pemandu wisata, penjaga tiket masuk, dan lain-lain). Dalam pelaksanaanpeserta tetap harus memperhatikan protokol kesehatan, dengan menjaga jarak, wajib memakai masker dan face shield serta hand sanitizer.

Peserta pelatihan semangat mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Pada saat praktek, terlihat bahwa peserta bisa memahami materi yang telah diberikan sebelumnya. Hal ini terlihat dari sikapnya yang sudah terampil dan luwes dalam menangani wisatawan. Peserta bahkan menanyakan hal-hal yang bersifat potensial problem. Dalam proses roleplay, peserta yang berperan sebagai penjual souvenir/oleh-oleh/makanan khas terlihat menjiwai perannya dengan bersikap antusias dan semangat dalam menyambut wisatawan. “Hasil pelatihan ini diyakini mampu mendukung manajemen wisata di desa wisata Selotapak,” jelas Endah.

Ayu Siregar Candra Dewi, salah satu peseta menyampaikan bahwa dengan praktek langsung membuat mereka menjadi mengerti, khususnya bagaimana harus menyikapi wisatawan yang datang ke Selotapak. “Saat ini setiap minggu kurang lebih ada 3000 wisatawan yang datang ke Selotapak. Sehingga pengetahuan sadar wisata memang diperlukan oleh warga setempat,” jelas Ayu.

Kepala Desa Selotapak, Agus Sugiyono menyampaikan terima kasih atas kegiatan pelatihan dan pendampingan Desa Wisata Selotapak yang dilakukan oleh Universitas Surabaya, Universitas Narotama melalui Program PKW yang didanai Kemenristek-Brin. Berkat kegiatan pendampingan yang dilakukan selama tiga tahun ini pengunjung desa wisata meningkat menjadi 2000-3000 per-minggu, jumlah usaha kecil, dan penjualan hasil pertanian meningkat. “Berharap Ubaya tetap melakukan pendampingan agar yang dicita-citakan desa Selotapak, dengan keindahan alamnya yang diapit gunung Penanggungan dan Welirang bisa terkenal di Indonesia, bahkan dunia,” tutur Agus/

Sementara itu, Utomo, Manajer pengabdian LPPM Unversitas Surabaya Ubaya menyampaikan ke depan Ubaya akan tetap melanjutkan pendampingan bahkan akan melakukan pengembangan pendampingan desa-desa lain di wilayah Kecamatan Trawas. Harapannya, sinergi yang dilakukan antara Ubaya dengan berbagai stakeholder dapat mempercepat pengembangan desa wisata di kecamatan Trawas, khususnya di wilayah kabupaten Mojokerto. “Terima kasih Kemenristek-Brin dan pemerintah Kabupaten Mojokerto yang secara rutin mensuport kegiatan Ubaya di wilayah kabupaten Mojokerto. Semoga dengan hubungan yang baik dan sinergi program ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Utomo.