Masa Orientasi Bersama 2020: Latih Mahasiswa Jadi Agen Toleransi dalam Literasi hayuning August 26, 2020

Masa Orientasi Bersama 2020: Latih Mahasiswa Jadi Agen Toleransi dalam Literasi

Menyongsong tahun ajaran baru, Universitas Surabaya (Ubaya) kembali mengadakan Masa Orientasi Bersama (MOB) untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021. Masa orientasi yang umumnya lekat dengan berbagai keseruan aktivitas dalam kampus kini harus dilangsungkan secara online melalui aplikasi Zoom. Dengan tema besar “Menjaga Toleransi, Memperkaya Literasi di Era Digital”, mahasiswa diajak untuk tetap menjaga sikap toleransi khususnya di era digital, pasalnya media ditigal seringkali disalahgunakan pihak-pihak tertentu. “Sering adanya penyebaran berita bohong (hoax) yang akhirnya memicu sikap intoleransi,” ungkap Argo Hadi Kusumo, S.T., M.B.A., selaku dosen Fakultas Teknik Universitas Surabaya sekaligus ketua MOB Ubaya 2020.

Guna menanggulangi hal tersebut, Argo beserta tim berencana menanamkan kemampuan membaca dan menulis serta berpikir kritis untuk memahami suatu informasi ke dalam proses pengenalan kehidupan kampus. MOB dilaksanakan selama tiga hari dan berlangsung dari pukul 07.30 ndash; 16.00 WIB. Ketiga hari MOB ini padat dengan berbagai aktivitas yang memperkenalkan kehidupan kampus sebagai seorang mahasiswa, dalam konteks tema besar tersebut.

“MOB ini tidak hanya berisi materi ndash; materi saja, tetapi praktiknya harus ada. Kami juga ingin tekankan bahwa mahasiswa baru akan banyak berdiskusi dengan pembicara yang Top banget,” ujar Argo. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kesempatan tanya jawab yang dibuka bagi para maharu, serta hadirnya beberapa pembicara yang kaya akan pengalaman. Seperti salah satu pembicara untuk sesi Mahasiswa Sebagai Agen Toleransi, Ayu Kartika Dewi selaku staf khusus Presiden Republik Indonesia saat ini dipercaya sebagai pembicara untuk menyadarkan sekaligus membangun rasa toleransi para maharu.

Ubaya pun juga memperkenalkan dirinya kepada ribuan mahasiswa/i baru yang telah mendaftar. Dalam sesi perkenalan Ubaya, para maharu diperkenalkan dengan kisah perjalanan Ubaya, mulai dari tahun berdirinya, pergantian nama, hingga akhirnya nama Ubaya berhasil meraih peringkat satu Universitas Swasta Terbaik se-Jawa Timur. “Ubaya masih terus berusaha meningkatkan agar seluruh program studi mendapat akreditasi internasional,” tutur Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T selaku Rektor Ubaya. Cerita baya menjadi pembelajaran yang disampaikan Benny kepada mahasiswa/i baru. Seperti Ubaya, mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar sajamdash;namun harus mampu bertahan di segala situasi. “Mahasiswa harus punya ability to survive,” tutup Benny. (sml, feb)