Bahas Program Kemitraan Wilayah Bersama LPPM Ubaya hayuning August 24, 2020

Bahas Program Kemitraan Wilayah Bersama LPPM Ubaya

Senin, 3 Agustus 2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya) mengadakan Workshop Strategi Menembuh Hibah Pengabdian Masyarakat. Workshop ini merupakan sesi terakhir dari lima rangkaian sesi dalam acara LPPM Ubaya. Kegiatan ini bertujuan agar peserta dapat belajar membuat proposal pendanaan sesuai materi.

Prof. Dr. Ir. Muhammad Taufik, M.Si selaku Guru Besar Universitas Halu Oleo akan menjadi narasumber pada acara hari itu. Materi yang akan dibawakan membahas mengenai Program Kemitraan Wilayah (PKW). Menurutnya, buku panduan harus dibaca sebelum membuat proposal. Selain itu, Taufik berpendapat bahwa perlu ada pengubahan mindset pada dua kegiatan yang ada. “Dari kegiatan penelitian dan pengabdian, perlu disadari bahwa pengabdian bukan proposal penelitian. Jadi kedua proposal ini harus dijadikan bahan saat mengajar,” jelasnya.

Taufik menegaskan bahwa proposal pengabdian merupakan proposal dari hasil penelitian tim pelaksana atau orang lain. Selain itu, Taufik menambahkan untuk mengecek kembali proposal yang dikirimkan. “data publikasi harus dimasukkan secara manual, jangan menunggu sistem yang memasukan otomatis,” jelasnya. Hal ini dapat terjadi karena sistem pengusulan proposal yang ada hanya memasukkan secara sistematika saja.

Setelah itu, Taufik menjelaskan beberapa bidang masalah dalam PKW. Mulai dari pendidikan, manajemen, keteknikan, kesehatan, mitigasi, dan sosial. Taufik juga memaparkan bahwa terdapat tiga bentuk PKW, yakni: PKW-CSR, PKW-Pemda-CSR, PKW-Pemda. “Beberapa hal yang membedakan ketiga bentuk itu adalah dana, kegiatan, dan lampirannya,” jelas Taufik.

Pemaparan materi berhasil memunculkan beragam pertanyaan dari para peserta, salah satunya Hazrul Iswadi. “Bolehkah setelah selesai PPUD kita melanjutkan ke PKW?” tanyanya. Pertanyaan ini pun dijawab oleh Taufik secara ringkas. “Boleh sekali yang penting sesuai dengan persyaratan,” jawabnya. (et)