Universitas Surabaya (Ubaya) memberikan kesempatan kepada siswa siswi SMA untuk memahami proses perkuliahan Fakultas Kedokteran yang dilakukan di Ubaya. Kesempatan ini diberikan pada saat acara Sharing Session Time keempat yang berlangsung pada tanggal 27 Juli 2020. Acara yang diadakan secara daring (online) ini menghadirkan dr. Risma Ikawaty Ph.D., Wakil Dekan 1 Fakultas Kedokteran Ubaya, serta Michelle Cielo Leksodimulyo, selaku mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Ubaya.
“FK Ubaya berdiri sejak 2016, jadi memang relatif baru tetapi sudah dipersiapkan dengan segala fasilitas yang memenuhi standar,” tutur dr. Ika, panggilan akrab dari bu Wakil Dekan. dr. Ika. Beliau juga menekankan bahwa usia fakultas yang tergolong muda tidak menghambat kualitas dari fasilitas yang mumpuni dan sesuai standar untuk mendidik calon-calon tenaga kesehatan.
Hal ini juga dibenarkan oleh Michelle. Michelle menceritakan pengalamannya berkuliah di Fakultas Kedokteran Ubaya. “Semua baru dan fasilitas lengkap,” tutur Michelle. Ia pun mengaku bahwa menjadi mahasiswa angkatan awal ketika FK pertama kali terbentuk, membuat ia merasakan keuntungan yang lebih banyak.
Lingkungan belajar yang disediakan FK Ubaya pun tergolong kondusif. Pasalnya sebelum masuk, mahasiswa akan diseleksi dengan ketat. “Utamanya untuk melihat motivasinya, apakah cukup kuat atau sekadar suruhan orang tua saja,” jelas dr. Ika. Motivasi tersebut diperlukan karena proses Fakultas Kedokteran yang cukup panjang. Fase akademik (4 tahun) yang akan lulus sebagai S.Ked, lalu ada fase profesi dokter.
“Setiap individu bisa dapat kesempatan yang sama untuk belajar, karena alatnya sama-sama baru semua,” jelasnya. Ia pun menuturkan bahwa hal ini yang menjadi perekat angkatannya. “Dosen-dosen FK Ubaya itu gaul dan supel, jadi belajar lebih mudah,” terangnya. (sml)
