Angkat Isu New Normal Warkopologi VII Hadir Kembali hayuning August 12, 2020

Angkat Isu New Normal Warkopologi VII Hadir Kembali

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penalaran Universitas Surabaya (Ubaya) kembali menggelar Warkopologi VII pada 21-22 Juli 2020. Sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini warkopologi hadir secara daring via Zoom. Warkopologi sendiri merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk budaya diskusi yang serempak dan terpadu. Sedikitnya 50 peserta baik dari Ubaya maupun Non-Ubaya turut hadir dalam webinar yang berlangsung selama dua hari.
New Normal Dalam Perspektif Ekonomi merupakan tajuk pembahasan kali ini. Akan dari itu, panitia turut menghadirkan Dr. Wisnu Wibowo, selaku Kepala Prodi S2 Ilmu Ekonomi FEB Universitas Airlangga dan Prof. Dr. Suryanto, M.Si., selaku Guru Besar Psikologi Sosial Universitas Airlangga. Mereka merupakan narasumber yang tepat sebagai pemantik diskusi pada warkopologi VII.
Pada kesempatan kali ini, Wisnu membawakan empat sub-topik yang berhubungan dengan New Normal, yakni: Update Kondisi Perekonomian Terkini, Dari New Normal ke “Adaptasi Kebiasaan Baru”, Apakah New Normal Efektif, dan New Normal dan Perubahan Perilaku Konsumsi Masyarakat. “Karena sesungguhnya musibah ini bukan hanya musibah dalam bidang kesehatan, tetapi juga akan merembet ke dimensi lainnya, seperti bidang sosial, ekonomi, dan keuangan,” papar Wisnu di awal materi. Menurutnya, Covid-19 ini bisa diidentifikasi sebagai bentuk dari terjadinya guncangan atau shock sendiri dari sisi demand atau supply. “Ironisnya, Covid-19 ini memberikan dampak shock atau guncangan dari sisi supply sekaligus dari sisi demand,” jelasnya.
“Nantinya, new normal akan menjadi salah satu strategi bagaimana penanganan covid ke depan,” lanjutnya. Apabila dilihat dari aspek psikologi, tatanan baru new normal biasa berhubungan dengan aturan norma yang harus diikuti seluruh warga, seperti PSBB yang mana orang-orang tidak boleh keluar kota. “Harapannya dengan new normal, seluruh aspek seperti kesehatan dan sosial ekonomi dapat berjalan bersama-sama serta seluruh aturan dapat dipatuhi bersama agar tidak terjadi hal-hal yang berkelanjutan,” harapnya saat itu.
Sesi tanya jawab menjadi sesi penutup pada serial kali ini. Seperti salah satu peserta yang menanyakan, “Dampak negatif Covid-19 pada perekonomian Indonesia sudah jelas terlihat. Dalam kondisi seperti ini, apakah penerapan New Normal adalah sebuah langkah yang tepat untuk memulihkan perekonomian di tengan pandemi?” Menurut Wisnu, kebijakan New Normal merupakan pilihan yang realistis meskipun mungkin bukan pilihan yang terbaik.(jr)