Menemukan Passion dan Kepribadian untuk Masa Depan yang Cerah hayuning August 3, 2020

Menemukan Passion dan Kepribadian untuk Masa Depan yang Cerah

Program Studi Akuntansi Politeknik Universitas Surabaya menggelar webinar berjudul ‘Choosing Your Career Path’. Webinar ini diadakan pada Sabtu, 18 Juli 2020 pukul 10.00-11.30 WIB melalui aplikasi Zoom. Dr. Mary Philia Elisabeth, S.Psi., M.Psi., Psi. selaku Dosen Psikologi Klinis Ubaya hadir sebagai pembicara dalam webinar kali ini. Selain itu Venny Wulan Sari dan Valendina Erlushinta yang merupakan alumni dari Prodi Akuntansi Ubaya hadir pula untuk mengisi sharing session.

Melalui materi berjudul ‘Knowing My Passion and Personality’, Mary mengajak para peserta untuk menemukan tipe kepribadian diri sendiri sehingga dapat mengetahui passion yang tepat. “Langkah pertama untuk mengetahui kepribadian kita adalah dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaan kita,” ujar Mary. Mulai dari cara mengatur sesuatu, tingkat kesabaran, hingga sudut pandang kita dalam memahami suatu hal. Secara garis besar terdapat dua jenis mindset yang dapat menjadi penentu kepribadian seseorang, yaitu growth mindset dan fixed mindset. “Kunci orang sukses adalah melihat tantangan dan tekanan sebagai batu loncatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan hal tersebut dimiliki oleh orang dengan growth mindset,” jelas Mary.

Mary juga mengenalkan tipe-tipe gaya belajar yaitu: Visual Learner, Auditory Learner, Read/Write Learner, dan Kinesthetic Learner. Sesi kedua diisi dengan aktivitas tes minat para peserta melalui beberapa pertanyaan. Sebelum webinar ditutup dengan sesi QA, Venny dan Valendina bercerita mengenai pengalamannya selama berkuliah di Ubaya dan pekerjaannya saat ini. “Karena ambil vokasi, saat semester lima teman-teman masih kuliah sedangkan saya sudah magang dan saat lulus saya sudah menjadi karyawan,” ujar Venny.

Aulia Hesti, seorang Mahasiswi Universitas Internasional Semen Indonesia, mengajukan pertanyaan mengenai bagus atau tidak jika memiliki dua gaya belajar yaitu sebagai Visual Learner dan Read/Write Learner. Baik atau tidaknya tergantung penggunaannya,” respon Mary. Jika dalam karir lebih mengutamakan pengamatan maka gaya belajar sebagai Visual Learner dapat diandalkan. (han)