Pemprov Jatim Galakkan Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa, Tingkatan Partisipasi Perangi Covid-19 hayuning July 24, 2020

Pemprov Jatim Galakkan Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa, Tingkatan Partisipasi Perangi Covid-19

SURABAYA – Pemprov Jawa Timur tengah menggalakkan program Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa.
Program yang diinisiasi oleh Pemprov Jatim bersama jajaran Forkopimda Jatim, Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim ini adalah sebagai tindak lanjut arahan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat mengunjungi Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/7/2020) lalu.
Program ini juga sebagai wujud kerjasama pentahelix dengan PTN/PTS sebagai upaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
“Konsepnya adalah Satu Kampung Tangguh Satu Mahasiswa. Tapi sebenarnya bisa saja Satu Kampung Tangguh lebih dari Satu Mahasiswa,” ungkap Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak seusai mengadakan pertemuan dengan jajaran Rektor Universitas Surabaya (Ubaya) di Gedung Perpustakan Ubaya Surabaya, Jumat (10/7/2020).
Untuk mengawali program ini, Emil menggandeng Ubaya dalam rangka menggali berbagai inovasi partisipasi dari perguruan tinggi.
Dalam waktu dekat Pemprov Jatim akan mensinergikan 50 mahasiswa kedokteran Ubaya yang sudah melakukan KKN di lingkungan tempat tinggal masing-masing agar lebih mengintegrasi program yang sudah berjalan di Kampus Ubaya sendiri.
Lebih jauh, dirinya menjelaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam menekan angka penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Jawa Timur.
Hal ini didasarkan pada fakta dimana personil atau aparat keamanan di daerah tidak bisa menjangkau seluruh wilayah Kampung Tangguh atau RW yang ada.
Walaupun begitu, Emil menegaskan, pihaknya belum akan memulai dengan suatu launching secara masif.
Langkah yang dilakukan lebih kepada mengintegrasikan penajaman program-program yang telah berjalan di berbagai perguruan tinggi.
‘Kita rancang sesederhana mungkin. Ini yang penting adalah empati dan pedulinya. Syukur-syukur ada elemen ilmu yang bisa linear,’ pungkasnya.
(Sofyan Arif Candra)
Sumber: suryamalang.tribunnews.com