Dosen Ubaya Olah Kelor untuk Makanan Bernutrisi Selama Pandemi Covid-19 hayuning June 8, 2020

Dosen Ubaya Olah Kelor untuk Makanan Bernutrisi Selama Pandemi Covid-19

SURABAYA – Penerapan bekerja dari rumah tak membuat kreativitas para dosen Universitas Surabaya (Ubaya) terhenti.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, tim dosen Ubaya melakukan berbagai uji coba resep olahan tanaman kelor.
Pasalnya selama ini mereka ini melakukan pelatihan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Sentra Kelor di Desa Bogo, Kapas Bojonegoro.
Ketua PPDM Sentra Kelor, Karina Citra Rani MFarm Apt menjelaskan, olahan pangan berbasis kelor ini ditujukan sebagai sarana diversifikasi produk makanan yang memiliki nilai kesehatan dan dapat diterima oleh masyarakat.
Selama ini ,ia dan timnya rutin mengunjungi desa binaan mereka untuk mengajarkan pembuatan pangn memanfaatkan daun kelor yang kaya nutrisi.
‘Karena pandemi, kami bekerja dari rumah sehingga kami memutuskan mencari resep-resep makanan yang bisa dijadikan resep olahan kelor,’ urainya
Tanaman kelor dipilih merupakan salah satu bahan alam dengan kandungan nutrisi tinggi. Sehingga upaya mengembangkan alternatif pangan kaya nutrisi diharapkan akan bermanfaat menjaga imunitas tubuh masyarakat selama pandemi
‘Totalnya kami sudah membuat 11 produk olahan kelor selama masa pandemi ini. Mulai dari makanan sehari-hari hingga camilan untuk anak,’paparnya.
Karina bersama Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, Noviaty Kresna Darmasetiawan dan Tandelilin, serta dibantu oleh Iva Stya Ningrum, Maya Harfi Anggraeni dan Utomo terus membuat olahan pangan berbasis bahan kelor selama di rumah.
‘Kami membuatnya secara sederhana sehingga mudah diadaptasi masyarakat. Bahannya juga mudah didapatkan sehari-hari,’urainya.
Rencananya berbagai olahan ini akan dibukukan dan dipublikasikn di desa binaan mereka.
Nikmatul menambahkan karena pembatasan sosial skala besar yang masih dilakukan hingga saat ini, pembuatan olahamn kelor akan dilatihkan secara daring pada KWT (kelompok wanita tani) Sri Rejeki Bogo dan GKT (Gubuk Kelor Tunjungwati) Desa Bogo, Kapas Bojonegoro.
‘Harapannya produk olahan kelor dapat diaplikasikan dan dijadikan alternatif pangan kaya gizi dan peningkatan imunitas warga di Desa Bogo, yang sangat diperlukan pada masa pandemi,’ pungkasnya.
Sumber: surabaya.tribunnews.com