Ilustrasi: freepik.com (@vector_corp)
Saat ini hampir seluruh negara sedang dilanda pandemi Covid-19 sehingga Pemerintah berupaya untuk mencegah penyebarannya. Dalam masa pandemi covid-19 Ilmu Farmasi menjadi salah satu peran penting sebagai peneliti, produksi dan pelayanan obat. Hal ini tentunya memberikan tantangan baru bagi para peneliti yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Surabaya memberikan Seri Edukasi Masyarakat dengan judul “Ilmu Farmasi dan Covid-19” tujuannya untuk membantu masyarakat memahami penanggulangan Covid-19. Edukasi Masyarakat yang berlangsung pada tanggal 16 Mei 2020 ini diikuti oleh 176 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Pembicara Pertama Dalam Edukasi kali ini, Dian Natasya, S.Farm., M. Farm-Klin., Apt. Dosen Mikrobiologi Farmasi, Fakultas Farmasi Ubaya membawakan topik: “Covid-19, apa yang menjadi penyebabnya, Bagaimana terjadi penyebaran dan pencegahannya?” Ia pun menjelaskan awal mula penemuan virus Covid-19 ini.
“Ada kelompok Virus yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran napas, saluran cerna, liver dan sistim saraf pusat pada manusia,” jelasnya. Ia pun menjelaskan perkembangan penemuan penyakit yang awalnya belum diketahui penyebabnya. “Salah satu gejalanya Pneumonia,” jelasnya. Hal ini yang membuat peneliti mencocokan simptom dengan virus-virus yang sebelumnya pernah ada. Salah satunya adalah virus yang menyebabkan penyakit SARS di tahun 2002 dan MERS di tahun 2012.
“Dari hasil analisis genetik menunjukkan bahwa Covid-19 memiliki 54% kesamaan dengan Virus MERS dan 70-80% memiliki kesamaan dengan Virus SARS,” jelasnya. Penyebaran awalnya didapatkan melalui konsumsi daging kelelawar di manusia melalui proses yang kurang tepat. Virus tersebut masuk kedalam tubuh manusia (sel hidup), yang selanjutnya menular dari manusia ke manusia.
Pembicara kedua Endang Wahyu Fitriani, S. Farm., M.Farm., Apt., selaku Dosen Teknologi Sediaan Semi-Solida, Fakultas Farmasi Ubaya menyampaikan tentang “Hand Sanitizer yang Efektif dalam Pencegahan Covid-19”.
“Hand sanitizer saat ini menjadi salah satu komoditi yang paling dicari oleh Masyarakat,” jelasnya. Hal tersebut mungkin terjadi karena adanya kemampuan hand sanitizer sebagai alat pencegahan Covid-19. Pasalnya pada penyebaran Covid-19, tangan menjadi media utama yang sangat penting. “Karena mikroorganisme (virus dan bakteri) dapat melekat dan bertahan hidup di permukaan benda yang ada di sekitaran kita,” jelasnya. Namun ia juga mengingatkan bahwa hand sanitizer bukanlah senjata utama, bisa menggunakan sabun dan air.
Pembicara ke tiga Dr. Marisca E. Gondokesumo, S.H., M.H., S.Farm., M. Farm-Klin., Apt. merupakan Dosen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Ubaya. Marisca memaparkan materi “Herbal sebagai Upaya Pencegahan Covid-19”.
“Herbal memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai pencegahan maupun penyembuhan penyakit,” jelasnya. Ia pun menjelaskan penggolongan obat-obatan herbal di Indonesia yaitu: Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Khasiat Jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh (pegagan,bawang putih, temulawak, meniran, kunyit, temu mangga) berdasarkan Empiris Tradisional turun temurun. (sml)