5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol untuk Tekan Risiko Kecelakaan, Jaga Jarak-Cek Fisik Kendaraan hayuning March 30, 2020

5 Tips Aman Berkendara di Jalan Tol untuk Tekan Risiko Kecelakaan, Jaga Jarak-Cek Fisik Kendaraan

SURABAYA – Mengemudi kendaraan di jalan tol membutuhkan keahlian dan ketertiban.
Jika hanya ahli namun tidak tertib dan menguasai rambu-rambu lalu lintas, pengemudi bisa menyebabkan kecelakaan.
Dosen Teknik Mesin dan Manufaktur Universitas Surabaya (Ubaya) Yuwono Budi Pratiknyo, S.T., M.T. memberikan tips aman untuk mengurangi potensi kecelakaan di jalan tol.
1. JAGA JARAK
Hal yang perlu diperhatikan yaitu jaga jarak aman sebab kecelakaan di jalan tol kerap kali melibatkan sejumlah kendaraan.
Yuwono menjelaskan, pengemudi bisa memperkirakan jarak kendaraan dengan kendaraan lain di depannya jeda tiga detik.
Hal tersebut dapat disesuaikan dengan kecepatan berkendara. Dengan waktu itu, pengemudi bisa merespon pengereman dalam waktu tiga detik.
‘Kemampuan mobil dalam proses pengereman hingga menghentikan laju mobil antara 0.5 hingga 1 detik. Jadi waktu tiga detik itu aman proses pengereman,’ kata Yuwono Budi Pratiknyo.
Sehingga saat terjadi kecelakaan di depannya, pengemudi bisa menghindar pada waktu tiga detik tersebut.
2. JAGA KECEPATAN
Meski melaju di jalan bebas hambatan, bukan berarti pengemudi bisa bebas melajukan kendaraannya.
Mengingat, di jalan tol ada batas laju kendaraan.
Batas kendaraan itu, tentu diatur sebagai batas aman. Sehingga pengendara roda empat bisa dengan nyaman melaju saat kondisi jalan kering maupun basah.
‘kalau di jalur kiri sekitar 60 meter/ jam, harusnya kalau menyalip ke kanan lalu ke kiri lagi,’ kata dia.
3. MELIHAT DAN DILIHAT
Cara sederhananya, memelihara penglihatan sejauh mata memandang. Bukan hanya sekedar melaju, pengemudi harus mengerti kondisi lingkungan sekitar.
Pengemudi harus jeli melihat dari sinar lampu pengendara lain tapi juga menyalakan lampu kendaraannya.
Ada beberapa kasus, disebut Yuwono, lampu kendaraan dimodifikasi sangat terang yang justru mengganggu pengendara lain.
‘Sering kali, lampu rating dimodifikasi hitam yang dapat mengurangi pengendara untuk melihat,’ ujar dia.
4. MENCARI POTENSI OBJEK BERBAHAYA
Hal ini berarti pengendara harus meantisipasi apa yang akan terjadi di depannya.
Yuwono mencontohkan, pengendara harus bisa menangkap penglihatan dari jauh jika ada tikungan atau belokan.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi resiko kecelakaan terutama di tikungan.
‘Misalkan di tol ada tebing, harus dilihat potensi bahaya disana misal kelongsoran,’ kata dia.
5. CEK FISIK KENDARAAN
Pengecekan fisik kendaraan seperti kondisi ban dan tekanan angin ban, kadar oli pada batas kapasitas oli yang dibutuhkan dan radiator kendaraan.
‘Makanya perjalanan jauh kita disarankan untuk beristirahat tiga sampai empat jam perjalanan karena pada kondisi ekstrim melaju terus misal dari Jakarta ke Surabaya bisa mengakibatkan rawan kecelakaan,’ tutup Yuwono.
Sumber: TribunJatim.com