Mapala Ubaya gelar kompetisi panjat dinding nasional hayuning March 19, 2020

Mapala Ubaya gelar kompetisi panjat dinding nasional

Acara ini merupakan perayaan Dies Natalis Ubaya ke-52 tahun yang bertepatan pada bulan Maret sekaligus memperingati ulang tahun UKM MAPAUS yang ke-40 tahun
Surabaya (ANTARA) – Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS) bekerja sama dengan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Surabaya menggelar kompetisi panjat dinding tingkat nasional di kampus setempat selama tiga hari, 13-15 Maret
Ketua Penyelenggara Fransisca Dita ditemui di Surabya , Jumat, mengatakan, kompetisi panjat dinding setinggi setinggi 20 meter tersebut mengusung tema ‘Reach The Summit and Light Your Spirit’ dan diikuti oleh 200 peserta yang terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan umur
‘Adapun kategorinya yakni putra-putri di bawah 13 tahun, putra-putri di bawah19 tahun, dan Mapala (mahasiswa pecinta alam),’ kata mahasiswi semester delapan Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya.
Dia mengemukakan, peserta MAPALA tidak memiliki batasan umur sehingga alumnus boleh ikut serta dalam kompetisi dengan syarat menyertakan surat delegasi dari organisasi yang diikuti.
‘Selain kategori umur, kompetisi dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu lead climbing dan speed classic climbing,’ ujarnya.
Lead climbing merupakan kategori yang dinilai berdasarkan titik tertinggi yang dicapai oleh pemanjat dengan waktu tercepat.
Pada kategori ini pemanjat memanjat jalur yang telah dibuat oleh pembuat jalur (route setter) dengan mengaitkan tali pengaman yang telah dibawa sendiri sejak awal pemanjatan sampai atas (top). Jika pemanjat terjatuh, maka ia akan tertahan di pengaman yang terakhir dipasang.
Sedangkan speed classic climbing merupakan kategoru yang beradu cepat untuk mencapai dan menepuk bagian paling atas (top) dinding yang telah ditentukan oleh juri.
Penilaian pada kategori ini ditentukan melalui waktu tercepat ketika pemanjat menuju dan menepuk bagian paling atas (top).
‘Kompetisi diikuti oleh peserta dari berbagai kota dan luar pulau Jawa seperti Bali. Acara ini merupakan perayaan Dies Natalis Ubaya ke-52 tahun yang bertepatan pada bulan Maret sekaligus memperingati ulang tahun UKM MAPAUS yang ke-40 tahun pada bulan Januari lalu,’ kata dia.
Mahasiswi jurusan akuntansi tersebut menambahkan, mengikuti kompetisi panjat dinding diperlukan latihan serta persiapan fisik, mengatur keseimbangan tubuh, dan menguasai teknik memanjat.
Penilaian juri ditentukan berdasarkan kategori yang diikuti, teknik yang digunakan, dan waktu tercepat. Pemenang yang berhasil menyabet juara satu, dua, dan tiga akan membawa pulang medali, sertifikat, serta sejumlah uang.
‘Saya berharap olahraga ini semakin dikenal oleh banyak orang. Kompetisi tingkat nasional seperti ini menjadi wadah bagi Mapala dari berbagai daerah untuk bertemu dan saling mengenal satu dengan yang lain,’ ucapnya. (*)
Sumber: jatim.antaranews.com