Sidoarjo – Sabtu, 29 Februari 2020, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Psychocare 2020. Acara dengan tajuk “Small Act Big Impact” bertempat di Yayasan Al-Musthofa, Jl. Achmad no 3, Pepelegi, Waru, Sidoarjo. Acara dihadiri sebanyak 20 anak dengan lima pengurus panti serta 33 panitia dari Ubaya. Acara dihadiri oleh Dr. Evy Tjahjono, S.Psi., M.G.E., selaku Dekan Fakultas Psikologi Ubaya serta Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Psikologi Ubaya.
Psychocare adalah program tahunan dari BEM Fakultas Psikologi Divisi Sosial yang bertujuan untuk berbagi pada sesama, baik untuk anak yatim maupun lansia. Evy mengatakan bahwa Psychocare merupakan kegiatan yang peduli terhadap sekitar. “BEM menyelenggarakan acara Psychocare ini sebagai salah satu perwujudan Ubaya dalam caring community,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa selain bersenang-senang, kegiatan tersebut juga ditujukan untuk belajar bersama. “Tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak saja tapi pada panitia juga, mereka bisa belajar menerapkan ilmu psikologinya,” tutur Evy.
Elgiva selaku ketua acara menjelaskan bahwa tema “Small Act Big Impact” dipilih supaya acara Psychocare dapat memberi pengaruh yang besar dan berguna untuk anak-anak di panti asuhan. “Tahun ini kita lebih fokus membahas mimpi atau cita-cita mereka. Dengan harapan mereka tidak takut untuk bermimpi dan berani meraih cita-cita mereka,” ujarnya. Tidak hanya itu, Elgiva juga ingin kedepannya anak-anak dapat merasakan sisi positif yang masyarakat berikan kepada mereka.
Antusiasme terlihat saat anak anak dalam Yayasan Al-Musthofa berteriang girang. Selain memberikan pengenalan singkat mengenai Psikologi, anak-anak bersama panitia membahas pencapaian mimpi yang harus mereka gapai dengan semangat. “Jadi kita mempermudah mereka supaya paham dengan memberikan tontonan video yang telah disiapkan oleh panitia,” ujar Elgiva. Kegiatan selama di panti untuk menghibur anak-anak, yaitu: menggambar mimpi ataupun cita-cita mereka di atas telenan, permainan, serta pengajaran untuk mencuci tangan dengan benar. “Kami juga menyiapkan semacam pohon impian yang berisikan harapan kami untuk adik-adik semua. Mereka juga dapat menuliskan harapan di pohon impian tersebut,” tambahnya. (et)