Jumat, 28 Februari 2020 kegiatan Dialog Profesi kembali digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Teknik Kimia Universitas Surabaya (Ubaya). Sedikitnya 140 mahasiswa Fakultas Teknik Kimia dari berbagai angkatan turut hadir pada sore hari itu. Dengan mengusung tema “Fire: Find Your Future”, kegiatan ini ditujukan untuk mengenalkan dunia pekerjaan lingkup teknik kimia pada mahasiswa. Kegiatan ini diadakan di Gedung MA lt.6, Kampus II Ubaya.
Ir. Martha Suzytjandrawati, merupakan alumni angkatan pertama di tahun 1986 (awal didirikan Teknik Kimia Ubaya) dan berkarir di PT Galic Bina Mada, bidang Pangan. Beliau membagikan pengalaman jatuh bangun saat memasuki dunia pekerjaan. Tidak lupa, ia pun juga memberi tips dan trick peserta untuk meraih karir yang diinginkan.
“Pada waktu saya masih kuliah, saya sudah punya ancang-ancang apa yang akan saya lakukan,” tungkas Martha di awal pembicaraan. Selain itu, saat dirinya mau lulus waktu itu, Martha telah memikirkan akan melamar di bidang usaha apa. Tak lupa Martha turut memberikan motivasi untuk peserta yang hadir, seperti motivasi saat memasuki dunia pekerjaan. “Tanyakan pada diri kalian sendiri, apa motivasi kalian dalam bekerja. Jika uang, maka perusahaan akan menolaknya secara serta merta,” tekannya saat itu.
Salah satu tips yang diberikan oleh Martha agar dapat membuat kita dilirik oleh suatu perusahaan saat melamat adalah perbanyak sertifikasi. Menurutnya, semakin banyak sertifikasi akan menjadi poin lebih bagi lulusan. “Persiapan interview yang sangat penting. Biasanya perusahaan akan melihat lamaran tersebut, terlebih lagi bila Ubaya,” terangnya saat membagikan pengalaman mewawancara karyawannya.
Berbagai pertanyaan turut dilontarkan peserta untuk lebih mengenal mengenai dunia pekerjaan Teknik Kimia. Salah satunya adalah mengenai sertifikasi apa saja yang diperlukan juga bagaimana cara mendapatkannya. Tak lupa terdapat peserta lain yang menanyakan saran yang tepat ketika sudah lulus nanti, sebaiknya terjun ke dunia kerja atau memutuskan untuk melanjutkan studinya. Pemberian souvenir kepada pembicara yang hadir menjadi penutup rangkaian dialog profesi pada saat itu.(jr)
