Farmasi Ubaya Borong Juara Batara Jatim Competition 2020 hayuning March 5, 2020

Farmasi Ubaya Borong Juara Batara Jatim Competition 2020

SURABAYA – Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) menorehkan prestasi luar biasa. Mereka berhasil memborong juara di Batara Jatim Competition 2020.
Tim Ubaya berhasil membawa pulang juara 1 serta juara 3 lomba cerdas cermat dan juara 2 lomba poster.
Lomba cerdas cermat dan lomba poster diikuti oleh peserta dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah Batara Jatim yaitu Bali, Nusa Tenggara dan Jawa Timur. Ada tiga kategori yang dilombakan dalam Batara Jatim Competition 2020 yaitu cerdas cermat, poster dan karya tulis ilmiah.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia Wilayah Batara Jatim (ISMAFARSI) di Hotel Narita Surabaya, Sabtu (29/2/2020).
Lomba cerdas cermat kali ini mengusung tema “Penyakit Degeneratif : Dibates Melitus, Hipertensi, dan Jantung Koroner”. Tim peraih juara 1 lomba cerdas cermat dimenangkan oleh Putu Aditya Permana, Samantha Ornellia, dan Sonia Fernanda Angling. Sedangkan tim peraih juara 3 lomba cerdas cermat terdiri dari Myrnawati Wijaya, Paramitha Khosuma, dan Ellen Rachmawati.
Selain lomba cerdas cermat, tim Ubaya berhasil meraih juara 2 dalam lomba poster dengan tema “Penyakit Degeneratif: Jantung Koroner”. Tim peraih juara 2 dalam lomba poster yaitu Putri Valensia Dharmawan dan Shandra Bella Riyanto.
Salah satu anggota tim juara 1 lomba cerdas cermat, Putu Aditya Permana, menyampaikan bahwa terdapat beberapa babak penyisihan yang harus dihadapi bersama tim selama kompetisi berlangsung. Lomba cerdas cermat ini diikuti oleh 14 tim dari PTN dan PTS di wilayah Batara Jatim.
Putu Aditya Permana bersama tim merasa tertantang untuk mengukur kemampuan dan pemahaman mereka mengenai farmasi klinis. Disamping itu, mereka juga ingin menambah wawasan serta pengalaman yang belum didapatkan selama perkuliahan dengan mengikuti ajang kompetisi seperti ini.
Dia mengaku, ada tantangan yang cukup sulit yakni pada di babak final tahap pertama dan kedua. Pada tahap pertama, timnya mendapatkan soal berupa kasus yang harus dijawab secara lisan dengan waktu yang singkat kurang lebih selama 30 detik.
‘Kami membutuhkan kecepatan berpikir tetapi harus tenang agar bisa menjawab kasus tersebut dengan benar dan tepat. Babak final tahap kedua sistemnya adalah siapa cepat dan tepat dalam memberikan jawaban agar tim bisa mendapatkan 100 poin tambahan. Namun, jika jawaban salah maka ada pengurangan sebanyak 50 poin,” ungkap dia.
Selain itu, Putri Valensia Dharmawan mewakili tim yang menempati juara 2 dalam lomba poster menjelaskan, timnya mengusung karya berjudul “Orang CERDAS Hindari Penyakit Jantung Koroner”. Judul ini dipilih untuk memberikan pesan kepada masyarakat agar lebih peduli dan tahu seberapa besar pentingnya mengenal penyakit jantung koroner.
Kriteria penilaian poster dilihat dari ide atau gagasan yang ingin disampaikan oleh tim, kesesuaian tema, keunikan karya, dan komposisi gambar. Jika poster yang dibuat bersifat komunikatif, informatif, edukatif, dan provokatif maka tim akan mendapatkan poin lebih banyak. Ditambah pula, adanya penilaian presentasi poster yang mencakup cara penyajian dan tanya jawab dengan juri. Lomba poster ini diikuti oleh 29 tim dari PTN dan PTS di wilayah Batara Jatim.
“Kami buat poster ini ditujukan untuk anak muda hingga orang tua. Poster ini juga ditujukan bagi orang sehat agar selalu menjaga dan mencegah penyakit jantung koroner. Sedangkan bagi penderita, poster bertujuan untuk menjadi pengingat agar terus mewaspadai dan merawat kesehatan jantung sehingga tidak bertambah parah dengan seiring berjalannya waktu,” ucap Putri, sapaan akrabnya di kampus.
Dosen Pendamping, Ike Dhiah Rochmawati, mengatakan, sebelum berkompetisi tim Ubaya sudah melakukan persiapan dengan latihan intensif selama tiga minggu. Melalui kompetisi ini, mahasiswa juga melatih kepercayaan diri, pengetahuan, dan kemampuan mereka di bidang Farmasi.
“Sebagian yang ikut kompetisi adalah mahasiswa semester delapan, sehingga mereka mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan di dalam kelas. Pada kesempatan ini, mereka terpacu untuk mengintegrasikan pengetahuan dan soal kasus yang diterima. Saya berharap semoga mahasiswa yang lain juga termotivasi untuk terus berprestasi dan menambah pengalaman mereka di luar kampus melalui berbagai kompetisi,” pungkas Dosen Pengampu Mata Kuliah Farmasi Klinis Ubaya, Ike.
Sumber: SindoNews.com