SURABAYA – Merebaknya berita virus korona menimbulkan kecemasan di masyarakat. Ditambah lagi banyaknya informasi yang keabsahannya diragukan. Menanggapi hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan sosialisasi ke warga saat car free day (CFD) di Taman Bungkul kemarin (2/2). Mereka menjelaskan gejala dan pencegahan virus korona.
Hampir sebulan terakhir virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, itu menggemparkan dunia. Berbagai tanggapan muncul. Mulai soal senjata biologis hingga berujung pada berita informasi hoax lainnya. ‘Kami turun untuk meluruskan informasi yang salah,’ ucap Wakil Dekan I FK Ubaya dr Risma Ikawaty kemarin pagi (2/2).
Menurut Risma, masyarakat tidak perlu panik menanggapi virus korona. Namun, waspada harus tetap ada. Yang paling utama adalah tindakan pencegahan atau preventif. Caranya, menjaga kebersihan diri. Misalnya, rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Selain itu, menjalankan pola hidup sehat. Masyarakat lebih baik menghindari konsumsi daging mentah. Warga juga diimbau untuk berolahraga dan istirahat yang cukup.
Yang pasti, bagaimana caranya daya tahan tubuh tidak lemah. Sebab, saat imun lemah, penyakit atau virus mudah masuk ke tubuh. Dosen mikrobiologi dan teknologi kedokteran itu menambahkan, etika saat bersin perlu dijaga. Jangan sampai saat bersin atau batuk mulut tidak ditutup. (omy/c15/any)
Sumber: Jawa Pos, 3 Februari 2020
