Look Kekinian Bernuansa Daerah hayuning November 25, 2019

Look Kekinian Bernuansa Daerah

Kemarin Ivan Gunawan mengangkat tema glamor. Batik dan tenun dipadukannya dengan lace, tille, serta brokat. Di beberapa koleksi, dia juga membubuhkan sentuhan kristal.
‘Saya ingin menampilkan karakter kedaerahan yang kental, namun juga tak lepas dari desain modern. Demikian juga dengan karya desainer lain. Mereka menampilkan wastra dengan lebih kekinian,’ ungkap Ivan.
Di balk kemegahan karyanya tersebut, Ivan berlomba dengan waktu. Dia hanya memiliki dua minggu untuk menyelesaikannya. Meski begitu, seluruhnya mampu tersaji dengan sempurna.
‘Sebelumnya, saya cuma tahu batik Pamekasan. Ikut serta di event ini membuat saya juga mengenal batik dari daerah lain di Jatim, seperti Kediri. Motifnya unik, kaya dengan warna sehingga bisa dipadukan dengan banyak bahan lain,’ ujarnya.
Tak cuma kain batik dan tenun yang ditampilkan. Para desainer juga menyelipkan aksesori yang kental dengan ciri khas Jatim di karyanya. Salah satunya, Embran Nawawi yang memberikan sentuhan kerincingan remo di koleksinya yang mengangkat batik berwarna biru bermotif khas Pamekasan.
Sementara itu, Lia Afif dan Gia Orlin menampilkan batik muslimah, lengkap dengan hijab. Universitas Surabaya (Ubaya) turut mengambil peran dalam gelaran East Java Fashion Harmony 2019 melakui Fakultas Industri Kreatif. Membawakan 16 desain, karya-karya mereka terinspirasi oleh cerita rakyat Jawa Timur, yakni Kisah Panji.
Desainer sekaligus Ketua APPMI Jatim Denny Djoewardi menuturkan, event tersebut mengemas berbagai desain batik dalam satu panggung mulai modern, milenial, muslim, formal, hingga kasual. ‘Demi melestarikan batik, anggota APPI mewajibkan seluruh anggota untuk dapat mendesain produk batik,’ ungkapnya. (ree/yos/xav)
Sumber: Jawa Pos, 22 November 2019