Rabu, 16 Oktober 2019 Universitas Surabaya (Ubaya) dipilih sebagai tempat Seminar Festival Hak Asasi Manusia (HAM). Sebanyak 293 mahasiswa Ubaya turut hadir diantaranya mahasiswa Fakultas Farmasi, Psikologi, dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Bertempat di Gedung Perpustakaan lt 5, Kampus II Ubaya Tenggilis, seminar ini merupakan bentuk kerjasama antara Komisi Nasional (Komnas) HAM, Internasional NGO Forum In Indonesian Development (INFID), dan Pusat Studi Hak Asasi Manusia (PUSHAM) Ubaya yang bertujuan untuk mensosialisasikan festival tahunan Komnas HAM yang akan diselenggarakan di Jember pada November nanti.
Eka C. Tanlain selaku pegawai Komnas HAM yang menjabat sebagai Penyuluh HAM dipercayakan untuk mengisi seminar sebagai seorang pembicara. Dengan mengusung tema “Pembangunan Daerah yang Berbasis HAM dan Berkeadilan Sosial Melalui Pendekatan Budaya”. Kota Jember dipercaya sebagai tuan rumah festival HAM. Hal itu disebabkan karena kebudayaan Madura dan Jawa di kota Jember yang selaras dirasa cocok sebagai contoh daerah lain untuk saling hidup rukun tanpa membedakan.
“Perbedaannya tema pada tahun sebelumnya lebih berfokus pada konferensi sedangkan tahun ini kita ingin semua ikut serta sehingga kita menamakannya dengan festival,” jelasnya. Beliau juga menyampaikan bahwa konferensi sebelumnya lebih banyak diadakan di Jakarta, namun kali ini dilaksanakan di daerah sebagai wujud Kabupaten atau Kota HAM.
Dr. Sonya Claudia Siwu, S.H, M.H., LL.M selaku Ketua PUSHAM Ubaya turut menyampaikan materi bertajuk “Kebijakan Berkebudayaan dalam Rangka Pembangunan Hukum Nasional”. Materi pembahasan tentang Kabupaten atau Kota HAM turut dibahas olehnya. “Terdapat tiga kata kunci untuk menuju festival HAM yaitu keadilan, sosial, dan budaya,” tuturnya. Ia pun juga menekankan pentingnya peran negara untuk HAM ini, yaitu menaungi, melindungi, dan memenuhi dalam bentuk badan hukum. (RE3,jr)
