Daun Kelor Bahan Utama Nugget hayuning October 25, 2019

Daun Kelor Bahan Utama Nugget

SURABAYA – Daun kelor masih jarang dikonsumsi masyarakat. Padahal, daun kelor memiliki banyak kandungan vitamin yang bagus untuk pertumbuhan anak. Karena itu, mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Surabaya (Ubaya) membuat nugget dari olahan daun kelor.
Inovasi makanan alternatif untuk membantu pertumbuhan anak-anak tersebut dipraktikkan di Playground Taman Penitipan Anak (TPA) Rumah Ceria Ubaya kemarin (23/10). Anggota tim FF tersebut antara lain, Elda Silvana, Ellen Rachmawati, Myrnawati Wijaya, Paramitha Khosuma, Inne Cipta, Nadya Christine, Rika Chandra, dan Fanes Ottong.
Paramitha mengatakan kelor tumbuh di lingkungan masyarakat. Namun, masih banyak yang belum memanfaatkannya. Padahal, daun kelor memiliki kandungan protein yang tinggi. Mulai zat besi, kalsium, hingga vitamin A dan vitamin C yang tujuh kali lebih tinggi daripada jeruk. ‘Salah satu manfaatnya sebagai antioksidan,’ katanya.
Dari situlah, Pramitha dan anggota tim FF berinovasi untuk mengolah daun kelor menjadi nugget. Tujuannya, anak-anak gemar memakan daun kelor. ‘Selama ini kan banyak anak yang tidak suka sayur. Jadi, kami coba bikin nugget. Sebab, anak-anak sangat suka nugget,’ ujarnya.
Sebelum diolah, daun tersebut dioven dengan suhu tinggi sekitar tiga menit. Tujuannya, selain daun menjadi kering, hal itu dilakukan untuk mengurangi rasa pahit dan bau. Lalu, daun tersebut dipotong-potong. ‘Baru dicampur dengan ayam giling dan ditambah potongan wortel, jagung, dan jamur,’ kata dia.
Setelah itu ditambahkan tepung terigu dan telur agar bisa rekat. Kemudian, adonan dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan. ‘Setelah dicetak, digoreng,’ ujarnya.
Tidak hanya demo mengolah daun kelor menjadi nugget, mahasiswa FF juga menguji coba makanan tersebut ke anak-anak yang berada di TPA. Rasanya enak dan gurih.
Dosen FF Ubaya Karina Citra Rani mengatakan, kreasi nugget daun kelor tersebut sangat menarik. Ibu rumah tangga pun bisa memiliki alternatif makanan sehat dengan serat yang tinggi untuk anak-anaknya. ‘Anak-anak kan butuh serat yang tinggi. Ini bisa jadi solusi,’ katanya. (ayu/c7/ady)