Surabaya ndash; Sebanyak 30 pelatih sepakbola yang belum memiliki sertifikat kepelatihan mengikuti pelatihan license D Nasional yang digelar oleh Askot PSSI Surabaya, Senin (14/10/19) di Universitas Surabaya ( UBAYA ), Kota Surabaya.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Panitia Dr. Hari Sudarsono. Sementara instruktur pelatih yang dihadirkan John Arwandi dari PSSI Pusat.
“Sementara itu Asprov PSSI Jawa Timur yang diwakili oleh Ketua Askot PSSI Surabaya Maurits Bernard Pangkey mengatakan pihaknya sangat mendukung sekali kegiatan yang diselenggarakan Askot PSSI Surabaya ini. Apalagi masih banyak pelatih sepakbola di Surabaya yang belum memiliki license nasional.
Harapannya metode pelatih dalam melatih anak asuhnya di klub ndash; klub sesuai standar nasional. Sehingga dapat menghasilkan pesepakbola di Surabaya sangat besar. Namun akibat metode latihan dengan pelatih yang tidak bersertifikat membuat tidak maksimalnya potensi tersebut berkembang.
“Kita lihat beberapa pemain sepakbola Surabaya menjadi pesepakbola handal saat ditangani pelatih berlicensi Liga 1 maupun Liga 2 kompetisi Indonesia,”kata Maurits Bernard Pangkey
Ditambahkan Maurits Bernard Pangkey pihaknya mendorong Askab/Askot untuk dapat menggelar kepelatihan pelatih licensi C. Pasalnya sesuai regulasi PSSI pelatih yang membawa tim juara tingkat provinsi kancah nasional minimal licensi C
Namun demikian syarat menggelar pelatihan pelatih licensi C harus minimal menggelar pelatihan pelatih sepakbola licensi D sebanyak dua kali
Asprov PSSI Jawa Timur akan membantu dan berkoordinasi jika Askab/Askot akan menggelar pelatihan pelatih sepakbola licensi nasional.
Pelatih Licensi C sangat minim apalagi berlicensi B ada beberapa saja di Surabaya makanyakita dorong Askab/Askot terus menggelar pelatih berlincensi,”tambahnya Maurits Bernard Pangkey. ( Guh )
Sumber: fokuskriminal.com
