Permira, Kenalkan Peluang Beasiswa di Rusia hayuning October 18, 2019

Permira, Kenalkan Peluang Beasiswa di Rusia

Beasiswa adalah hal yang diinginkan oleh semua mahasiswa. Bagaimana tidak, beasiswa adalah peluang seseorang mampu mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tanpa harus mengeluarkan biaya penuh seperti pada umumnya. Peluang ini yang disediakan oleh Direktorat Kerjasama Kelembagaan (DKK) Universitas Surabaya. Jumat, 6 September 2019, silam, Direktorat Kerjasama Kelembagaan menghadirkan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira). Salah satu komunitas mahasiswa penerima beasiswa di Rusia ini, memberi kesempatan untuk membahas peluang-peluang beasiswa, dan betapa menyenangkannya hidup sebagai penerima beasiswa di sana. Acara yang bertempat di Ruang Serbaguna PF lantai 6 ini dihadiri oleh sedikitnya 50 mahasiswa dari berbagai fakultas.

“Permira adalah sarana untuk mengurangi culture shock teman-teman,” tukas Adi Prasetyo Tedjakusuma, B.Bus., M.Com, selaku Direktur Direktorat Kerjasama Kelembagaan. Memang benar, kuliah di Rusia terasa sangat menyeramkan. Kesan jauh, dingin, tidak ramah, melekat dalam benak kita. Namun, Adi mengingatkan bahwa pandangan itu tidak boleh menjadi penghalang beasiswa, sebab ketakutan itu dapat diatasi dengan adanya Permira. “Kurang lebih Rusia menerima 15.000 mahasiswa setiap tahunnya. 160 dari Indonesia,” tukasnya lagi. Beasiswa tersedia untuk jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), ataupun Doktor (S3).

Dika Ayu Safitri contohnya. Mahasiswi S3 Geo-Science di kota Rostov ini mengaku sangat senang berkuliah di Rusia, terlebih lagi dengan adanya Permira yang selalu mengingatkan dirinya pada rumah. “Sekitar 567 orang Indonesia berada di Russia,” ungkap Dika. Ia mendukung mahasiswa untuk studi di Rusia. Ia pun menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa/i yang hadir. Salah satunya tentang kemungkinan kurikulum yang mengarah ke komunisme. Menanggapi isu ini, Dika membantah. “Rusia komunis? Bukan. Disana mahasiswa tidak didoktrin menjadi seorang komunis,” tegasnya. Ia pun mendorong mahasiswa mencari pengalaman beasiswa di Rusia, sebab kualitas yang diperoleh dibandingkan dengan harga yang murah. Harga berkuliah pun cukup fantastis, bila dikurskan bisa mencapai 1,5 juta / bulan.

Adi pun mendorong mahasiswa untuk bisa segera mencari pengalaman beasiswa di luar negeri. Sebab hal ini bagus untuk perkembangan diri mereka. “Selain menambah pengalaman hidup, belajar bahasa asing, mengenal dunia luar dan dinamikanya. Terutama networking,” ujarnya serius. Bagi mahasiswa/i yang tertarik untuk mendapatkan informasi beasiswa, bisa menghubungi Fensi di ext. 1300, atau datang ke Gedung HI di lantai 2.(sml)