Akreditasi adalah hal yang harus dimiliki setiap perguruan tinggi, baik secara institusi ataupun program studi. Hal ini dikarenakan akreditasi adalah standar yang menilai kualitasi perguruan tinggi, baik negeri ataupun swasta. Dalam rangka menjamin akreditasi yang konsisten dan berkualitas, maka Universitas Surabaya mengadakan workshop. Workshop dengan tajuk “Sosialisasi dan Workshop Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) 3.0 dan Akreditasi Program Studi (APS) 4.0” ini diadakan pada Jumat, 9 Agustus 2019, di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi kampus II Universitas Surabaya. Workshop ini mengundang seorang narasumber yang sudah tidak asing civitas akademika Ubaya, yakni Prof. Ir. Joniarto Parung, MMBAT, Ph.D., Rektor Universitas Surabaya periode 2011-2019.
“Saya sering sharing ke beberapa perguruan tinggi, tapi jarang kalau di Ubaya sendiri,” ucapnya mengundang gelak tawa peserta. Prof. Joni sendiri memang seorang asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Acara ini pun turut dihadiri oleh Ir Benny Lianto MMBAT selaku Rektor Universitas Surabaya, beserta jajaran Wakil Rektor terkait, serta dengan perwakilan tim Akreditasi masing-masing fakultas. Dalam kesempatan ini Prof. Joni menekankan beberapa perubahan dalam proses Akreditasi. Penggunaan istilah borang misalnya. “Instrumen baru tidak pakai istilah borang, pakai dokumen,” jelasnya.
Selain itu Prof Joni juga menjelaskan secara sistematis mengenai perbedaan dasar dalam penyusunan dokumen akreditasi. “Dari input, kita ke proses, lalu ke output / outcome,” papar Guru Besar di bidang Supply Chain Management ini. Tentang input Prof Joni menekankan adanya input internal dan peksternal yang harus diperhatikan seperti peraturan pemerintah, perkembangan iptek, dsbnya,” jelasnya. Ia menuturkan bahwa salah satu matriks penilaian menguji bagaimana sebuah Universitas mampu menggabungkan kondisi internal untuk menjawab tantangan eksternal ini. “Nanti akan ada Self-Evaluation Report (SER), kemungkinan di masa depan, hal itu yang akan kita lakukan,” tukasnya. (sml)
