Kisah Inspiratif Julianto Eka Putra Dari Zero menjadi Hero hayuning August 26, 2019

Kisah Inspiratif Julianto Eka Putra Dari Zero menjadi Hero

SURABAYA ndash; Julianto Eka Putra menularkan semangat jiwa kewirausahaan dan inovasi kebajikan kepada generasi muda. Founder Kampoeng Kidz dan SMA Sekolah Selamat Pagi Indonesia ini hadir sebagai pembicara dalam kuliah tamu mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi. Seminar ini diikuti oleh setidaknya 600 mahasiswa lintas disiplin dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Fakultas Teknik, Fakultas Teknobiologi, Fakultas Industri Kreatif, dan Fakultas Farmasi.

Acara yang digelar oleh Centre for Industrial Innovation and Entrepreneurship Studies (CIIES) Universitas Surabaya (Ubaya) ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna Fakultas Kedokteran, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Kamis (22/8/2019) lalu. CIIES Ubaya merupakan lembaga menanamkan filosofi LOVE yaitu Local Wisdom, Omniconnectivity, Virtue, dan Ecological Harmony.

“Melalui modul perkuliahan Kewirausahaan dan Inovasi, kami ingin mengajarkan bahwa bisnis harus memberdayakan kearifan lokal, membangun keterkaitan positif bagi seluruh makhluk hidup, menghasilkan kebajikan, dan selaras dengan lingkungan. Apa yang dilakukan oleh Julianto Eka Putra melalui SMA Sekolah Selamat Pagi Indonesia dan Kampoeng Kidz merupakan contoh praktek LOVE,” jelas Drs.ec. Sujoko Efferin, M.Com (Hons)., M.A., Ph.D., selaku Ketua CIIES.

Pada kesempatan ini, Julianto Eka Putra hadir untuk berbagi kisahnya sebagai seorang entrepreneur yang berhasil mendirikan SMA Sekolah Selamat Pagi Indonesia dan Kampoeng Kidz. SMA Sekolah Selamat Pagi Indonesia yang didirikan pada tahun 2007 merupakan awal mula hadirnya wisata edukasi bernama Kampoeng Kidz yang berlokasi di kota Batu, Malang.

Pria asal Surabaya ini menyampaikan bahwa perjuangan dalam berwirausaha membangun sekolah dan wisata edukasi bagi masyarakat bukan hal yang mudah. Namun, semangat terus berusaha dan pantang menyerah mendorong dirinya untuk membangun sekolah gratis bagi anak-anak yatim piatu yang tidak mampu. Bapak dari tiga anak ini ingin menunjukkan bahwa anak miskin memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak lain untuk belajar dan meraih masa depan.

Melalui sekolah Selamat Pagi Indonesia, Julianto mengajarkan jiwa entrepreneuship dengan cara mengajak anak-anak untuk berinovasi serta berkreasi membuat usaha sendiri dari nol (zero) sampai mendatangkan omzet yang mencapai miliaran rupiah (hero) dan menginspirasi banyak orang. Hadirnya Kampoeng Kidz menjadi wadah bagi anak-anak dalam mempraktikkan ilmu dan mewujudkan mimpinya melalui beragam kegiatan produktif sehingga benar-benar memberikan penghasilan.

Film ‘Say I Love You’ merupakan film layar lebar Indonesia yang diangkat dari kisah nyata kehidupan anak SMA Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Julianto menyampaikan bahwa era saat ini bukan lagi era berpikir positif namun harus berubah menjadi era bertindak positif. Disamping itu, dirinya juga memberikan contoh dan gambaran perjalanan hidup anak-anaknya dalam berbisnis seperti menjadi penulis dan membuka cathering.

“Kita sebagai anak muda harus cepat beradaptasi dan mampu melihat kesempatan atau peluang di lapangan. Jangan bilang tidak bisa, hal pertama yang perlu dilakukan adalah yakin pada Tuhan dan kemampuan diri sendiri. Kedua, kita harus siap melangkah dan bertindak. Terakhir, kita harus fokus pada solusi pada setiap masalah,” ucap pria berusia 47 tahun ini.

Selain Julianto Eka Putra sebagai pembicara pertama yang menyampaikan topik mengenai “Kewirausahaan dan Inovasi Kebajikan”, topik selanjutnya terkait “Sosialisasi Program Pendanaan Bagi Para Start-Up Preneurs” disampaikan oleh Wigi Tresnadi Indra Lukita selaku Branch Manager Bank Bukopin Kantor Cabang Surabaya. Diskusi dalam Kuliah Tamu akan dimoderatori oleh Silvia Margaretha, S.E., M.M., CPM (Asia) selaku Dosen FBE Ubaya sekaligus Vice President of Certification Program IMA Chapter Surabaya. Pada kegiatan ini, terdapat sesi diskusi tanya jawab kepada kedua pembicara yang hadir untuk memperluas wawasan serta menjawab keingintahuan mahasiswa dalam dunia kewirausahaan.

“Saya berharap dengan kegiatan ini, mahasiswa menjadi termotivasi agar berani keluar dari zona nyaman serta menjadi wirausaha yang inovatif untuk mulai membangun bisnis yang sustainable. Semoga mahasiswa Ubaya bisa terus berkembang dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat,” pesan Sujoko selaku Dosen FBE Ubaya Program Studi Akuntansi.