Universitas Surabaya (Ubaya) kembali kedatangan tamu istimewa dalam keseluruhan rangkaian acara Masa Orientasi Bersama (MOB) 2019. Ubaya mendatangkan Livi Zheng, seorang sutradara Hollywood kelahiran Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Livi (panggilan akrabnya) berhasil menembus dunia perfilman Internasional dengan filmnya yang berjudul “Brush With Danger” (2015). Kali ini, Ubaya mengundang Livi sebagai narasumber tunggal dalam seminar bertajuk: “Digital Video Features Inspiration for Industrial Revolution 4.0”. Sedikitnya 350 maharu memenuhi seminar yang diadakan pada 8 Agustus 2019 ini.
“Kisah hidup Livi sulit dibayangkan secara matematis. Terlihat mustahil,” tutur Dr. Dra. R.R. Christina Avanti, M.Si., Apt., selaku Wakil Rektor 3 Universitas Surabaya. Bagaimana tidak, wanita kelahiran Blitar, 3 April 1989 ini bahkan pernah menjadi pembicara tunggal di beberapa Universitas ternama dunia, seperti Yale, UCLA, dsbnya. Christina pun menuturkan kisah Livi mampu menjadi inspirasi. “Semua mimpi bisa dicapai dengan persistensi yang baik, dan sekecil apapun usaha yang dilakukan berbuah,” tuturnya. Selain berbicara tentang kehidupannya, Livi pun membagikan ilmunya termasuk perjuangannya menembus pasar perfilman Amerika. Ia pun juga membahas film barunya yang menekankan nilai budaya Bali.
Seminar kali ini memang diadakan untuk meningkatkan nilai nasionalisme dari peserta yang hadir. Taufik Akbar Rizqi Yunanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog., selaku Ketua Umum MOB 2019 menuturkan hal yang serupa. “Dia saudara yang tergolong cukup muda dan tinggi prestasi,” tuturnya. Ia berharap kehadiran Livi memberi inspirasi bagi seluruh mahasiswa baru untuk mengapresiasi karya anak bangsa, juga himbauan untuk berkarya namun tetap ingat tempat dimana ia dibesarkan. “Kita harus bangga darimana kita berasal. Tidak harus bikin hal-hal besar, mari kita mulai dari hal yang sederhana aja. Pakai batik misalnya,” tutup Livi menginspirasi. (sml)
