Hadapi Era Industri 4.0 dengan Teknologi dan Inovasi hayuning August 7, 2019

Hadapi Era Industri 4.0 dengan Teknologi dan Inovasi

Menghadapi era Revolusi Industri 4.0, Program Studi Teknik Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya gelar Seminar Manufacturing Technology Update 2019 bertema “Manufaktur Indonesia di Era Industri 4.0” pada Rabu, (24/07/2019) bertempat di Gedung Perpustakaan Lantai 5 Ubaya Tenggilis. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Ubaya Ir. Benny Lianto, MMBAT. dan dihadiri pimpinan Fakultas Teknik, praktisi, pelaku bisnis di bidang manufaktur, dosen, serta mahasiswa.

Kegiatan ini mendatangkan narasumber Ir. Iwan Krisnanto selaku Senior Vice President Corporate Planning Program Management PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Indonesia Aerospace (IAe), Prof. Dr. (H.C) Ronald P. Pallangan selaku General Manager RPPS Grounding System dan Rusman Tanto, ST. selaku Direktur Utama PT. Global Prima Indah Surabaya (Alumni Prodi Teknik Manufaktur Ubaya). Kegiatan yang disponsori oleh PT. Perkasa Adi Daya Indonesia (PADI) dan CV. Yuwana Artha Graha, membahas tentang pemanfaatan teknologi terkini yang saling berintegrasi secara otomatis pada Era Industri 4.0.

Arum Soesanti, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Manufaktur mengatakan, seminar kali ini membahas perkembangan manufaktur di era industri 4.0. “Saya berharap dapat terbentunya sinergi antara perguruan tinggi, industri dan masyarakat. Terutama terciptanya perkembangan manufaktur baru yang dapat mempengaruhi perekonomian di Indonesia,”ungkapnya.

Pada paparannya, Iwan Krisnanto mengatakan pemanfaatan teknologi menjadi salah satu keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan manufaktur kedepan. Maka sinergisasi antara teknologi dan manufaktur harus selalu berdampingan. Era Industri 4.0 merupakan lompatan besar bagi industri manufaktur. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi diaplikasikan sepenuhnya, sehingga melahirkan model bisnis baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

“Manufaktur dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Kami harapkan perubahan tersebut melalui perguruan tinggi, salah satunya adalah peningkatan inovasi baru dan ide-ide baru,”ungkap Iwan. Ia pun yakin, generasi muda Indonesia merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. (ee)