SURABAYA – Stephanie Wirakarsa dan Almas Ula Salsabila bangga atas prestasi yang diraihnya. Dalam ajang Regional Medical Olympiad (RMO), mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) tersebut berhasil meraih juara II kategori neuropsikiatri.
Kemarin (16/7) Stephanie dan Almas mempraktikkan ulang penanganan kasus-kasus yang dihadapi saat kompetisi berlangsung. Salah satunya, kasus brachial plexus injury atau cedera saraf tepi. ‘Kami sangat bangga karena ini adalah kompetisi pertama yang diikuti Ubaya,’ kata Stephanie.
Kompetisi tersebut hanya boleh diikuti kampus yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI). Meski baru tergabung, Ubaya membuktikan prestasinya dengan bersaing melawan PTN dan PTS di regional 3.
Stephanie mengatakan, dalam lomba tersebut, dirinya dan Almas mendapatkan banyak tantangan. Mulai mengikuti tes tulis hingga menyelesaikan kasus-kasus medis di bidang neuropsikiatri. ‘Yang paling susah saat itu saat semifinal. Saya dan Almas harus menyelesaikan kasus yang berbeda. Mulai parkinson hingga skizofrenia,’ ujarnya.
Dosen pembimbing dr Valentinus Benis SpS menjelaskan, jumlah peserta lomba cabang neuropsikiatri memang sedikit jika dibandingkan dengan cabang yang lain. Sebab, kompetisi di bidang itu mengharuskan mahasiswa menggunakan bahasa Inggris. Dengan begitu, tingkat kesulitannya lebih tinggi. ‘Pertama, mereka berpikir harus menjawab apa. Kedua, bahasa Inggrisnya apa dengan waktu yang sudah ditentukan,’ ungkapnya. (ayu/c20/ai)
Jawa Pos, 17 Juli 2019
