Canggung Baca Berita Berbahasa Indonesia fadjar March 19, 2019

Canggung Baca Berita Berbahasa Indonesia

SURABAYA ndash; Sebanyak 60 mahasiswa asing berusaha tampil maksimal dalam lomba membaca berita berbahasa Indonesia kemarin (14/3). Dalam lomba di Gedung Perpustakaan Lantai 5 Universitas Surabaya (Ubaya) itu, peserta terlihat canggung saat memperagakan diri sebagai presenter di depan dewan juri.

Mahasiswa asing peserta lomba itu berasal dari 22 negara. Mereka mengikuti program darmasiswa Republik Indonesia 2018ndash;2019 di 21 kampus di Jawa Timur. Salah satunya pelatihan di Ubaya.

Salah seorang peserta asal Vietnam Vu Thi My Linh mengatakan, tidak mudah membacakan berita dalam bahasa Indonesia. Sebab, intonasinya harus tepat. ”Kalau membaca, tidak terlalu susah karena sudah ada persiapan. Yang bikin nervous itu ketika melihat peserta dari kampus lain,” ujarnya.

Linh mengaku belajar banyak tentang cara membaca berita yang baik dari dosen di kelas. Selain itu, di rumah dia sering belajar sendiri. Yang paling sulit adalah intonasi. Sebab, membaca berita berbahasa Indonesia dengan bahasa Inggris sangat berbeda. ”Saya senang bisa belajar bahasa Indonesia. Apalagi Vietnam sangat dekat dengan Indonesia. Dapat memudahkan saya dalam mencari pekerjaan ke depan,” katanya.

Direktur Pusat Bahasa Ubaya Devi Rachmasari menjelaskan, lomba tersebut baru pertama digelar di Ubaya. Target peserta adalah mahasiswa asing yang masuk program darmasiswa RI dan telah mendapatkan pelatihan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). ”Universitas yang tergabung dalam darmasiswa mengirimkan masing-masing perwakilannya untuk menjadi peserta,” katanya.

Devi menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenalkan BIPA di pusat lembaga bahasa Ubaya. Selain itu, memberikan kesempatan kepada mahasiswa asing untuk belajar lebih tentang bahasa Indonesia. ”Agar bahasa Indonesia lebih mendunia. Sekaligus bisa menarik minat mahasiswa asing untuk mengikuti program BIPA,” ujarnya.

Dalam lomba tersebut, mahasiswa asing tampil di panggung seperti presenter sedang membacakan berita. Masing-masing membacakan berita yang sudah disiapkan panitia dalam durasi 90 detik. Penilaian pun dilihat dari beberapa aspek. Mulai kelancaran membaca sesuai tanda baca, intonasi, pelafalan, hingga penampilan. ”Gaya berpakaian hingga postur tubuh dalam membaca berita juga dinilai,” kata dia. (ayu/c6/eko)

Jawa Pos, 15 Maret 2019