Rabu (27/02/19) Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya mengadakan acara Psikologi peduli kanker. Acara dengan tajuk Psychocare ini menyungsung tema ‘Cerita Senyuman: Beda Cerita Satu Senyuman’ dengan suatu harapan bahwa acara ini dapat memberi makna visual dari kebahagiaan. Acara diselenggarakan di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) cabang Surabaya. Dalam kegiatan tersebut, sekitar 20 mahasiswa Psikologi Ubaya beserta dengan Dr. Mary Philia Elisabeth, S.Psi., M.Psi., Psi.,selaku Pembina, melakukan kunjungan untuk melakukan beberapa kegiatan seperti drama bertemakan fabel, melukis totebag, serta menulis pesan di frame of happiness.
“Psychocare dirancang untuk meringankan beban bagi yang membutuhkan, kali ini selain membantu, kami juga turut menghibur adik-adik di YKAKI,” ujar Elysabeth Rosario selaku ketua acara. Kegiatan kali ini memang dilaksanakan sejalan dengan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia yang jatuh ditanggal 15Februari2019 lalu. “Bagi seorang anak-anak, efeknya lebih terasa mematikan dilihat dari sistem imunnya yang rentan dibandingkan dengan orang dewasa,” paparnya.
Selain memberi bantuan berupa uang dan barang, BEM Psikologi juga berfokus pada sisi Psikologis anak-anak penderita kanker. Hal yang paling menarik perhatian adalah ketika melukis totebag. Kanvas polos yang diberikan pada adik-adik di YKAKI seketika terlihat indah dengan goresan warna penuh makna. Sebab mereka tidak hanya sekedar membuat coretan, bukan juga ukiran asal-asalan.“Gambar ini sama seperti kehidupan, ikuti ajaalurgarisnya. Percaya semuanya pasti yang terbaik Tuhan berikan itu,”tutur Sherly selaku salah satu remaja penderita Kanker di YKAKI. Sontak kata-kata tersebut mengharukan suasana.
Elysabeth berharap sumbangan moral dan material yang diberikan dapat bermanfaat bagi adik-adik di YKAKI. “Selagi kita masih sempat bernafas, mari kita menabung dan menabur kebaikan. Saya sangat berterimakasih pada semua pihak yang terlibat, penyumbang, dan YKAKI yang memfasilitasi anak-anak penderita kanker. Buka mata, buka hati, kemudian tingkatkan kesadaran kita,” tutupnya.(bn)