SURABAYA ndash; Shindy Arista begitu asyik mendampingi anak-anak bermain Ratokid di Tempat Penitipan Anak (TPA) Rumah Ceria Universitas Surabaya (Ubaya) kemarin (15/1). Mahasiswa fakultas industri kreatif (FIK) itu mengajak mereka belajar mengenal lingkungan sekitar melalui permainan. Tujuannya, mencegah kasus penculikan anak.
Permainan edukasi tersebut dinamakan Ratokid. Ratokid terdiri atas dua kata, yakni rapitore (penculik) dari bahasa Italia dan kind (anak) dari bahasa Jerman. Media tersebut di desain menjadi tiga set lokasi yang bisa dimainkan 2ndash;4 anak. Mulai sekolah, rumah, hingga taman bermain.
Shindy mengatakan, berdasar data Komisi Nasional Perlindungan Anak, angka kasus penculikan anak meningkat setiap tahun. Pada 2015 ada 87 kasus dan 2017 meningkat menjadi 196 kasus. ‘Dari hasil riset data tersebut, saya terdorong untuk menciptakan inovasi permainan edukasi ini,” katanya.
Menurut dia, penyebab kasus penculikan itu adalah kurangnya edukasi kepada anak. Khususnya mengenal lingkungan sekitar. Nah, Ratokid didesain sebagai smart games yang memberikan edukasi tentang pengenalan lingkungan. ‘Kalau diberi edukasi lewat lisan, kadang anak tidak mengerti. Bahkan kurang tertarik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika bertemu dengan orang baru di jalan,” ujarnya.
Selain menyediakan tiga set lokasi yang biasa dijumpai sehari-hari, Shindy melengkapi dengan pernik-pernik lucu yang warnanya menarik.
Shindy menambahkan, dirinya telah melakukan survei ke beberapa sekolah mengenai edukasi tentang penculikan anak kepada murid. Ternyata belum banyak pembelajaran tersebut.
‘Permainan ini juga mengajarkan sikap yang harus dilakukan anak-anak jika bertemu dengan orang asing,” jelas putri pasangan Suhartono Sukuwandono dan Devi Susanti Tanuwidjaja itu.
Cara bermainnya pun sangat mudah. Anak tinggal memilih set lokasi yang diinginkan. Kemudian, memilih karakter yang bisa menampilkan foto wajahnya dan menggunakan topi merah atau biru. Sementara itu, karakter orang tidak dikenal ditandai dengan topi warna hitam. Lalu, pemain diminta untuk mencari jalan menuju rumah dengan menghindari orang asing ter sebut. (ayu/c7/dio)
Jawa Pos, 16 Jan 2019