Utamakan Pengalaman Konsumen fadjar September 10, 2018

Utamakan Pengalaman Konsumen

Tren Pemasaran di Seminar IMA Goes to Ubaya

SURABAYA ndash; Strategi marketing harus mengikuti kebutuhan zaman. Kini konsep yang menarik perhatian konsumen adalah mengajak dalam sebuah pengalaman menyenangkan. Hal itu disampaikan langsung oleh empat pelaku bisnis dari Kota Pahlawan pada kegiatan Indonesia Marketing Association (IMA) Goes to Universitas Surabaya (Ubaya) di Gedung PF Fakultas Ke dokteran kemarin (8/9).

Mereka adalah Managing Director Karya Modern Group David Prawiro, CEO Taurus Gemilang Group Mufid Wahyudi, Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi, serta Founder dan CEO Rodex Tour Travel Galuh Suryono. Di hadapan ratusan mahasiswa, empat pelaku usaha yang juga pengurus IMA Chapter Surabaya tersebut berbagi seminar tentang Leisure Marketing.. Hmm.. Happiness with Meaningful Moment.

Galuh mengatakan, strategi pemasaran yang membawa kebahagiaan kepada konsumen harus kreatif dan inovatif. Salah satu caranya adalah memanfaatkan media sosial. ‘Siapa yang tidak pernah mengenal Instagram? Hampir setiap hari orang membuka Instagram,’ ujarnya.

Di bidang pariwisata, media sosial menjadi salah satu sarana ampuh untuk membangun leisure marketing. Contohnya, menyuguhkan pengalaman traveling melalui foto di setiap destinasi. Gambar-gambar yang indah itu akan membuat setiap orang yang melihat penasaran. Kemudian, mereka tertarik untuk mengunjungi lokasi wisata tersebut. ‘Strategi marketing yang kreatif tersebut dengan sendirinya mem buat bisnis kita terus bertumbuh,’ ujarnya.

Konsep tersebut ternyata tidak hanya digunakan untuk bidang pariwisata. Bisnis kuliner, hotel, dan pusat perbelanjaan juga bisa. Sutandi menyatakan,
marketing dalam sebuah usaha harus me nyesuaikan dengan kebutuhan ma syarakat. Termasuk mengem bangkan pusat perbelanjaan. ‘Kami menggunakan konsep leisure marketing. Memberikan experience kepada konsumen,’ katanya.

Sutandi menuturkan, Pakuwon terus mengembangkan Tunjungan Plaza (TP) di tengah kota. Di bagian barat, mereka juga ber ekspansi dengan Pakuwon Mall. Namun, pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan tidak pernah sepi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah membuat event-event yang menjadi daya tarik masyarakat. Mulai travel fair hingga acara anak-anak. ’’Setiap ada pergelaran acara anak-anak, orang tua pasti akan tertarik membawa anaknya ke mal. Sete lah itu, mereka akan bisa berbelanja maupun kuliner,’’ ujarnya.

Selain itu, lanjut Sutandi, kini banyak bisnis kuliner di pusat perbelanjaan yang membawa konsep leisure marketing. Misalnya, restoran yang instagra mable. Dengan begitu, konsumen yang datang bisa sekaligus memasarkan tempat kuliner yang disinggahi melalui media sosial masing-masing. ’’Pengaruh media sosial sangat kuat. Kami juga menggunakan Facebook dan Ins tagram untuk marketing,’’ katanya.

Wakil Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya Dr Deddy Marciano mengatakan, IMA memiliki anggota yang sangat beragam. Mulai owner bisnis, profesional, hingga akademisi. Ubaya pun memiliki kepentingan besar bekerja sama dengan IMA. ’’Kampus bisa mengakses kepada bisnis dan industri bersama IMA,’’ katanya.

Menurut dia, tren ke depan sebuah produk maupun jasa bukanlah fokus yang utama. Namun, pengalaman konsumen sangat penting. Dulu orang ingin makan hanya membutuhkan rasa yang enak. Sekarang tidak hanya enak, tetapi harus ada pengalaman yang menyenangkan saat ingin makan. ‘Begitu juga dengan hotel. Tidak hanya sebagai tempat menginap, tetapi juga pengalaman menginap. Bahkan, konsep leisure marketing penting di dunia pendidikan,’ jelasnya. (ayu/c19/dio)

Jawa Pos, 9 September 2018