Perajin Perak Mojokerto Belajar Desain fadjar July 31, 2018

Perajin Perak Mojokerto Belajar Desain

MARTAPURA – Kurang lebih tiga hari, Kabupaten Banjar mendapat kunjungan khusus dari perajin perak terkenal dari Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedek, Mojokerto. Kedatangan mereka didampingi pejabat dari Disperindag Mojokerto dan akademisi dari Universitas Surabaya (Ubaya).

Selama di kota santri, tim ini difasilitasi oleh Disperindag Banjar. Tujuannya untuk menyelamatkan usaha kecil para perajin perak Batan Krajan yang sempat booming dan mendapat pesanan luar biasa dari berbagai daerah dan manca negara.

Pasca diterpa moneter, perajin terpuruk. Padahal, keahlian mengemas perhiasan perak Batan Krajan sudah turun temurun. Bahkan, di era Kerajaan Majapahit, nenek moyang mereka menjadi leluhur penghasil perhiasan untuk kaum ningrat.

Ketua Romobongan, Kumara Sadana Putra, Dosen Ubaya yang mendalami desain produk kreatif mengaku tertarik dengan kerajinan Martapura. Nama Martapura sangat melegenda, belum lengkap berkunjung di Kalsel sebelum singgah ke Martapura. Ibukota Kabupaten Banjar ini kaya dengan pelbagai ragam produk unggul.

“Secara khusus, perajin akan belajar ke Pekauman, membandingkan desain di pasar perhiasan dan ke UPT Lembaga Pengembangan dan Sertifikasi Batu Mulia (LPSB) Banjar,” ungkap Kumara di sela diskusi dengan pejabat Disperindag Banjar Jalan Perwira Martapura, Kamis (26/7) siang.

Menurut Kumara, berbagai informasi antar perajin kedua daerah sangat penting. Sama-sama mendalami desain produk kreatif. Batan Krajan diwacanakan menjadi desa berbasis ekowisata atau ekoturisme. Minimal, wisatawan datang serta memesan lagi perak asal Batan Krajan, ia optimis usaha pengabdian masyarakat Ubaya di Batan Krajan tersebut berhasil.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjar HM Ramlan melalui Kepala Bidang ILMEASA Linda Yunianti menegaskan, pihaknya siap mendampingi seluruh rangkaian studi banding perajin dari Mojokerto. Bidang ILMEASA, tegas Linda memiliki kepentingan memperkenalkan komoditi produk unggulan antara lain batu permata, mas mulia, asksesoris berupa gelang kalung, kain dan baju sasirangan. (mam/ij/ram)

Radar Banjarmasin, 28 Juli 2018.