Rabu, (11/7/2018) Pimpinan Pusat dan cabang BPJS Kesehatan melakukan tinjauan pelayanan Program Rujukan Balik (PRB) berbasis Medication Therapy Management (MTM) kepada Klinik Medis Universitas Surabaya(Ubaya). Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan PRB kepada patiensemakin prima.
Turut hadir pada kegiatantersebutIr. Hudiyo Firmanto, M.Sc., Ph.D. Wakil Rektor III selaku pengelola Klinik Medis Ubaya, pengelola Rumah Diabetes Ubaya, Pengelola Apotek Klinik Medis Ubaya, dokter Klinik Medis Ubaya, Ketua Pelayanan Primer Indonesia, Kepala Cabang BPJS Kota Surabaya, 15 perwakilan cabang BPJS di kota-kota besar dan bidang seluruh Indonesia.
Kepala Apotek Klinik Medis Ubaya Lisa Aditama S.Si., M.Farm-Klin, Apt. mengatakan, Ubaya menjadi salah satu apotek yang menerapkanProgram Rujukan Balik (PRB) berbasis MTM. Pendekatan pasien dapat berupa home caredan office care, dan bersifat komprehensif untuk mengoptimalkan penggunaan obat. Mengurangi risiko efek samping dan meningkatkan kepatuhan pengobatan, melakukan komunikasi dan pemantauan langsung kepada pasien.
Saat ini Klinik Medis Ubaya sudah bergabung denganBPJS Kesehatandan BPJS Ketenagakerjaan. Begitupula Apotik Ubaya yang telah bergabung pada 1 Juli yang lalu. Berkat hal ini, Ubaya menjadi apotek rujukan balik dan dapat memperkuat sistem pelayanan prima. Selanjutnyaseluruh elemen yang terlibat akan ikut serta menerapkan MTM, baikpadapelayan klinik, dokter maupun apoteker. “Komunikasi dan kaloborasi sangat pentingkarena pasien sebagai centerdari pelayanan kesehatan dan tujuan akhirnya mengoptimalkan terapi obat bagi pasien,”ungkap Lisa.
Dwi Martiningsih selaku Deputi Direksi Bidang Pembiyaan Kesehatan Primer menjelaskan, penerapan PRB berbasis MTM ini menekankan adanya integrasi peran klinik, dokter dan apotek. “Seluruh karyawan apotek ikut memantau kondisi peserta, mengedukasi dan mengelolanya. Sedangkan apotek yang menerapkan PRB wajib memastikan peserta menggunakan obat secara tepat, benar dan disiplin,” ungkapnya.
Beliaujuga mengatakan dengan adanya MTM, dapat mengurangi masalah antrian dirumah sakit serta meningkatkan standar pelayanan apotek kepada pasien. Dwi juga berharap Apotek Klinik Medis Ubaya dapat memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam pelayanan rujuk balik pada era jaminan kesehatan nasional. (ee)