Belajar Sejarah lewat Board Game fadjar June 7, 2018

Belajar Sejarah lewat Board Game

Bagi sebagian anak-anak, belajar sejarah membosankan. Namun, Martha Kristianti Yuwono membuat cara yang mengasyikkan agar anak-anak tertarik. Salah satunya, melalui permainan board game Wilwatikta. Board game tersebut hampir mirip dengan permainan monopoli. Namun, cara bermainnya sangat berbeda.

Setiap anak akan mendapatkan tantangan untuk menebak urutan cerita pada kartu sesuai dengan krono logi kejadian sejarah Majapahit. Para pemain akan mengurutkannya di atas papan Wilwatikta. Setiap urutan cerita yang benar akan mendapatkan poin untuk menjalankan koin. Dalam permainan tersebut, siswa diajak mengingat kembali urutan sejarah kerajaan Majapahit.

Martha mengatakan, board game atau permainan papan sangat booming di kalangan anak-anak. Karena itu, mahasiswa program Kekhususan Multimedia Prodi Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) itu membuat board game dengan konten yang mendidik. Proyek pertama yang dibuat adalah permainan papan Wilwatikta tentang cerita Kerajaan Majapahit. ‘Saya kepikiran bikin permainannya yang bisa mengasah skill anak-anak,’ katanya.

Di dalam permainan papan yang dibuat tersebut terdapat lima masa. Yakni, berdirinya kerajaan, era pemerintahan Raden Wijaya, masa Jayanegara, masa Tribhunawana Tunggadewi, dan masa Hayam Wuruk.

Martha menjelaskan, untuk membuat konten dalam permainan papan tersebut, dirinya harus mewawancarai dengan guru kelas V yang mengajar materi tentang sejarah Majapahit. Selain itu, dia mendalami cerita Majapahit di dalam novel. ‘Permainan tersebut ditujukan untuk siswa kelas V yang sudah mendapatkan materi tersebut. Saya juga membaca buku paket sejarah kelas V,’ ujarnya.

Martha menuturkan, banyak pembelajaran atau nilai yang bisa dipetik dalam sejarah. Warga Indone sia harus bisa memperjuangkan per satuan dan kesatuan. ‘Di dalam kisah Kerajaan Majapahit, ada sumpah palapa yang di ucapkan Gajah Mada, Bhinneka Tunggal Ika, dan cinta tanah air. Supaya menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak-anak,’ ucapnya. (ayu/c20/dio)

Jawa Pos, 1 Juni 2018