Balifest 2018: Suguhkan Budaya Bali Sekaligus Suarakan Keberagaman fadjar June 4, 2018

Balifest 2018: Suguhkan Budaya Bali Sekaligus Suarakan Keberagaman

Unit Kegiatan Kerohanian Hindu (UKKH) Universitas Surabaya kembali menggelar pagelaran rutinnya, yakniBali Festival 2018. Acara yang dilaksanakan pada Jumat 11 Mei 2018 ini mengangkat tema Paras Paros dan berkonsep Bali Kuno. Istilah Paras Paros memiliki arti semangat keberagaman. Paras Paros dapat berartinya dinamika dalam keragaman. “UKKH ingin lebih mengajak generasi muda untuk mencintai budaya tanah kelahiran kita darimanapun kita berasal, jangan malu untuk berkarya terutama dalam melestarikan budaya” ungkap Ketua Panitia Balifest 2018, Ni Kadek Ajeng Savitriani, mahasiswi Fakultas Bisnis dan Ekonomika angkatan 2015.

Bali Festival kali ini adalah kelima kalinya diadakan. Bali Festival menjadi ajang UKKH menyajikannuansaBali, sekaligusmemberikan wawasan kepadamahasiswa dan masyarakat sekitar, bagaimana tradisi Budaya Bali sebenarnya.Bali Festival 2018 menampilkan suasana bagaimana Bali pada jaman dulu, yang sederhana dan masih kental akan tradisi dancerita rakyatnya. Tema yang digunakan ini dilandasi filosofi “Paras ndash;paros sarpanaya salunglung sabayantaka” yang bertujuan dapat mencapai ketentraman bersama. Yang kami harapkan agar kita semua dapat menjalin hubungan baik kepada sesama manusia.

Bali Festival 2018 juga menaruh perhatian pada cerita rakyatyangmulai tersisih dengan adanya perkembangan zaman. Salah satunya cerita “Cupak Grantang” dimana Cupak dan Grantang merupakan dua orang bersaudara yang memiliki sifat berbeda. Balifest 2018 mengemas cerita rakyat ini menjadi sebuah drama yang dipersembahkan pada acara Bali Festival. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik dan pemicu antusiasme dari peserta.“Awalnya cukup waswas dengan waktu yang cukup dimiliki, ternyata hingga hari H semua terselesaikan dengan cukup baik. Bangganya, tahun ini masih banyak peminat penonton, tiket yang terjual hampir mencapai 1100 tiket penonton” tutur ketua pelaksana Balifest 2018 ini.

“UKKH Ubaya, ayo jangan berhenti berproses dan berkarya untuk budaya serta generasi muda lainnya jangan lupakan budaya dr tanah kelahiran kita, kalau bukan kita generasi muda, sapa lagi penerus budaya Nusantara?” tutur Ni Kadek Ajeng Savitriani dengan bangga. Dirinya berharap, semoga Bali Festival kedepansemakin bagus dan semuanya memberikan yang terbaik.(azn)