Rabu, 16/5 lalu Mahasiswa Magister Manajemen dan Magister Akuntasi beserta jajaran dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika gelar doa bersama. Doa bersama ini sebagai wujud keprihatinan, bela sungkawa dan bersolidaritas dengan para korban ledakan bom di Surabaya dan sekitarnya. Segenap aktivis mahasiswa yang tergabung di LC (LeadershipClub) menginisiasi malam keprihatinan “Dari Ubaya untuk Surabaya”. Kegiatan digelar pukul 21.00 yang diisi renungan dan doa bersama lintas agama di depan galeri gedung FBE Ubaya Kampus Tenggilis Surabaya.
Kegiatan diawali dengan pembukaan dari ketua LC (LeadershipClub) Adrian Kisima. Ucapan terima kasih tak lupa disampaikan untuk sesama mahasiswa MM dan Maksi, alumni dan terlebih bagi dosen FBE Ubaya yang turut ikut dalam doa bersama. Dalam sambutannya, Adrian Kisima menyayangkan kejadian bom di Surabaya beberapa waktu lalu.
“Pendidikan salah satu yang bisa menerangi, membuka kegelapan pola pikir. Bahwa kita dihadirkan Tuhan di dunia harus saling mendukung, saling membangun untuk tujuan yang lebih baik di masa depan. Maju terus untuk melakukan gerakan secara konsisten sepanjang hidup supaya pikiran kita selalu jernih,” ungkap Dr. Wiyono Pontjoharyo selaku dosen senior Magister Manajemen dan Magister Akuntansi saat doa bersama.
Kemudian seluruh angkatan MM dan Maksi beserta dosen menyanyikan lagi Padamu Negeri secara hikmat dengan memegang lilin yang menyala. Menurut penuturan Ketua LC 10 Adrian Kisima, kegiatan ini sebagai bentuk solidaritas dan juga meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk menentang aksi separatise dan radikalisme.