Pendidikan merupakan hak semua warga negara, tanpa terkecuali bagi penyandang disabilitas. Hak tersebut dapat terakomodir melalui sistem penyelenggaraan pendidikan inklusif.. Rabu,7 Februari 2018 Pusham Ubaya dan Lembaga Pemberdayaan Tunanetra mengadakan workshop dengan tema “Unit Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan Sebagai Pendukung Utama Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif” yang diselenggarakan di gedung serbaguna Fakultas Psikologi Ubaya. Kerjasama antara Pusham Ubaya dan dua unit instansi ini sudah berlangsung sejak 5 tahun yang lalu.
Pada sambutannya,Dr. Armanlinda, SH.,M.Si Kabid Resos Dinas Sosial Provinsi Jawa Timurmewakili Gubernur Jawa Timur meminta maaf tidak dapat hadir langsung mengikuti kegiatan tersebut karna satu dan lain hal.Gubernur berharap Unit Layanan Disabilitas khusunya di bidang pendidikan dapat direalisasikanketingkat kota dan kabupatenyang ada, sehingga dapat dirasakan oleh semua lapisan penyandang disabilitas.
Workshop yang bertujuan untuk membuat rekomendasi dari pemikiran-pemikiran tentang unit layanan distabilitas agar dapat menampung ide dan gagasanini, diikuti oleh stakeholder di bidang pendidikan, LSM, dan para guru perwakilan sekolah di beberapa jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA. “Masukan dan dukungan dari masyarakatsangat diharapkan untuk perbaikan layanan distabilitas di Surabaya, kita tidak mungkin dapat bekerja sendiri tampa adanya masukan dari masyarakat, kalian yang melihat hasil kerja kami dan tau bagian mana yang harus dibenahi”, ungkap Agatha Retnosari, S.T., selaku Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur. Sesuai dengan ketentuan UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas bahwa Pemda wajib memfasilitasi pembetukan Unit Layanan Disabilitas untuk mendukung sistem penyelenggaraan pendidikan inklusif untuk tingkat dasar dan menengah tambahnya.
