Ubah Kulit Pohon Kesambi Jadi Deodoran fadjar January 11, 2018

Ubah Kulit Pohon Kesambi Jadi Deodoran

Mahasiswi Ubaya Manfaatkan Potensi Alam Daerah Asal

SURABAYA ndash; Ide yang digagas Yudith Pratusi terbilang inovatif. Mahasiswi Program Apoteker (profesi) Jurusan Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) itu berhasil mengubah kulit pohon kesambi menjadi deodoran. Kini perempuan 21 tahun itu ingin mengembangkannya secara masal.

Kemarin (9/1) Yudith mendemokan inovasi deodoran dari kulit pohon kesambi itu di Laboratorium Fakultas Farmasi Ubaya, Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Dia mempraktikkan penemuannya dengan cukup terampil. Satu per satu unsur kimia yang digunakan pun mampu dijelaskan dengan baik.

Yudith mengatakan, deodoran roll on dengan ekstrak kulit pohon kesambi tersebut diteliti sejak dirinya masih semester V. Ide itu berawal dari keinginannya membuat inovasi yang bisa memanfaatkan potensi alam di daerah asalnya. Yakni, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). ”Tanaman hutan di daerah asal saya yang paling banyak pohon cendana, kemiri, dan kesambi,” katanya.

Saat ini, pohon cendana dan kemiri untuk bahan-bahan kosmetik sudah banyak dikembangkan. Namun, pohon kesambi masih sangat jarang dimanfaatkan. Bahkan, di NTT pohon kesambi kerap menjadi rumah kutu lak, jenis serangga yang termasuk parasit pohon. Getah kutu lak itu kerap diekspor ke luar negeri. ”Pemanfaatan pohon kesambi sendiri hanya dari getah kutu lak tersebut,” ujarnya.

Karena itu, putri pasangan Petrus P. Pera dan Maria M. Saik itu berusaha mengembangkan potensi pohon kesambi tersebut. Berbagai jurnal dibaca. Meski susah mencari literatur, Yudith akhir nya berhasil mempelajarinya. ”Pohon kesambi ini ternyata memiliki kandungan yang bagus sebagai antibakteri,” ucapnya. Kandungan triterpenoid yang cukup banyak pada pohon kesambi kerap dimanfaatkan sebagai salah satu ramuan obat. (gal/c6/dio)

JawaPos, 10 Januari 2018