HARI IBU: Kegetiran Ibu dalam Poster fadjar January 3, 2018

HARI IBU: Kegetiran Ibu dalam Poster

SURABAYA ndash; Kasih ibu sepanjang masa. Namun, tidak jarang anak lupa untuk membalas jasa orang yang telah melahirkannya ke dunia itu. Untuk mengingatkan lagi perjuangan ibu, mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan pameran kemarin (20/12). Ada ratusan poster satire tentang kasih sayang ibu.

Kumpulan karya mahasiswa itu berjajar rapi di sekitar kantin kampus gedung PF Ubaya. Sebagian besar menampilkan besarnya kasih sayang seorang ibu dan pengorbanannya untuk anak. Beberapa lainnya menggambarkan sikap anak yang mengorbankan orang tua demi kepentingan diri sendiri.

Poster satire karya mahasiswa itu ditampilkan dalam media kertas A-3 dan berwarna hitam putih. Total ada 114 poster yang dibuat 38 mahasiswa semester V jurusan desain manajemen produk. ”Masing-masing mahasiswa membuat tiga gambar,” ujar Ketua Panitia Marcellinus Aldo. Tiga poster terbaik ditampilkan dalam ukuran yang lebih besar.

Aldo menjelaskan, ide kegiatan kemarin berasal dari dosen dan mahasiswa. Pada pengujung semester I, mereka ingin membuat suatu karya yang bisa ditampilkan Kemudian, dipilihlah Hari Ibu sebagai tema utama.

Dalam pameran itu, Aldo juga membuat tiga karya. Salah satunya adalah gambar yang memperlihatkan seorang ibu yang sudah tua sedang becermin. Di dalam cermin tersebut, tampak wajah perempuan muda dan seorang anak di sampingnya. Kalau dilihat lebih detail lagi, di sekitar cermin terdapat foto-foto sang ibu dan anaknya itu pada masa lalu.

Di gambar tersebut, Aldo ingin menampilkan sosok ibu yang rindu terhadap masa lalunya. Yakni, ketika sang anak masih kecil dan berada dalam perawatannya. Kini sang anak sudah besar dan tidak tinggal lagi dengan ibunya.

Aldo mengaku bahwa inspirasi gambar tersebut berasal dari kegalauan dirinya. Dia khawatir ketika sudah bekerja dan berkeluarga nanti tidak dapat merawat orang tuanya. ”Ternyata, teman-teman punya keresahan yang sama,” ungkapnya.

Meski demikian, menurut Aldo, ada satu karya yang paling menyentuh milik temannya. Gambar itu cukup sederhana. Yakni, menampilkan dua postingan Instagram. Satu foto berisi potret perempuan muda dengan banyak hadiah di depannya. Foto kedua menggambarkan anak yang memberikan bunga kecil kepada ibunya. ”Kita sering lupa. Kasih hadiah buat pacar yang besar-besar dan bagus-bagus. Tapi, hadiah untuk ibu cuma segitu,” ujarnya.

Aldo berharap pameran tersebut dapat kembali mengingatkan anak-anak tentang sosok sang ibu. Terutama bagi mahasiswa Ubaya. Anak tentu harus berbakti kepada orang tua. Jangan sampai melupakan jasa-jasa orang tua, terutama ibu.

Sementara itu, dosen pembimbing kegiatan Hari Ibu Guguh Sujatmiko menuturkan bahwa konsep poster satire tersebut menggambarkan sisi baik dan buruk kehidupan ini. (ant/c6/git)

Jawa Pos, 21 Des 2017