Workshop Pewarnaan Gunakan Bahan Alami di Ubaya fadjar July 21, 2017

Workshop Pewarnaan Gunakan Bahan Alami di Ubaya

suarasurabaya.net – Ajak masyarakat gunakan pewarnaan alami, Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya bekerja sama dengan Pusat Bisnis dan Industri, Selasa (18/7/2017) gelar workshop Pewarnaan Alam.

Menggunakan daun tanaman indigovera jenis Strobilantes Cusia, dan Kayu Secang proses pewarnaannya yang alami diharapkan mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu banyak menggunakan pewarna kimia.

Tema yang dipilih green product, FIK Ubaya mengajak masyarakat Surabaya mulai menggunakan pewarna dari bahan alam pada kain sehingga limbah yang terbuang dari proses pewarnaan ramah lingkungan.

Menggunakan natural dyeing techniques demi mengurangi penggunakan bahan kimia sebagai media pewarna, penelitian sudah dilaksanakan sekitar 4 tahun belakangan oleh para pecinta fashion, yang memilih teknik Shibori.

Teknik Shibori yang berasal dari Jepang, adalah teknik mewarnai pada kain dengan beberapa cara. Di antaranya, dapat menghasilkan nuansa, pola, dan hasil yang berbeda. Dan untuk workshop kali ini teknik yang dipilih adalah itajime shibori (melipat), ori nui shibori (jelujur), dan kanoko shibori (ikat).

Sedangkan warna yang dihasilkan dari tanaman indigovera jenis Strobilantes Cusia, adalah warna biru. Pada workshop yang digelar Selasa (18/7/2017) juga dibuat warna alami berbahan Kayu Secang yang menghasilkan warna merah.

Sebagai nara sumber pada workshop adalah Marina Gosali pegiat seni sekaligus menekuni bisnis Shibori. 15 peserta di antaranya pelajar SMA, anggota komunitas dan alumni Universitas Surabaya (Ubaya) mengikuti workshop ini.

Setiap peserta diberikan kain putih sepanjang sekitar 2 meter, yang digunakan langsung untuk melakukan praktik pewarnaan alami sekaligus membuat kain Shibori.

Sementara itu disampaikan Guguh Sujatmiko S.T., M. Ds., Ketua Pelaksana Kegiatan, bahwa kegiatan workshop hari ini hasilnya akan digunakan untuk bahan research fashion, yang nantinya dipakai sebagai bahan mendesain pakaian.

‘Dari workshop ini, melalui karya yang dibuat peserta nantinya akan digunakan sebagai bahan research. Selanjutnya, bisa diaplikasikan pada aneka kain yang dipakai untuk mendesain pakaian sesuai kebutuhan terkait dengan mata kuliah,’ kata Guguh Sujatmiko.(tok/ipg)

Editor: Iping Supingah
Sumber: SuaraSurabaya.Net
Peserta Workshop Ini Belajar Teknik Pewarnaan Alami Shibori untuk Research Fashion
SURYA.co.id | SURABAYA – Tren fashion selalu berubah dan mengarah pada tema back to nature.

Melihat hal ini Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya bekerja sama dengan Pusbin (Pusat Bisnis dan Industri) menggelar workshop Pewarnaan Alam.

Sebagai dasar dari produk fashion, motif dan warna kain merupakan dasar ilmu yang harus dipahami.

Pemberian corak menggunakan warna alami tak hanya dengan membatik salah satu caranya yaitu dengan teknik pewarnaan Shibori.

Dalam workshop ini peserta diajak menggunakan pewarna dari daun tanaman indigovera jenis Strobilantes Cusia.

“Hasil belajar hari ini akan digunakan untuk bahan research fashion awal yang akan terus dikembangkan khusunya tentang pewarnaan. Ke depan, hasil penelitian ini akan dipakai untuk mendesain pakaian di beberapa mata kuliah,” ungkap Guguh Sujatmiko, ketua acara.

Nantinya, setelah mengetahui pembuatan pola pada pewarnaan alami ini dapat menjadi acuan dalam membuat produk fashion lainnya.

Siswa SMA juga dilibatkan agar bisa mengembangkan dasar fashion dengan pewarnaan alami.

Marina Gosali, narasumber dalam workshop ini menjelaskan teknik Shibori asli Jepang ini, merupakan cara mewarnai pada kain dengan beberapa teknik untuk menghasilkan nuansa, pola, dan hasil yang berbeda.

Teknik yang akan diajarkan yaitu itajime shibori (melipat), ori nui shibori (jelujur), kanoko shibori (ikat).

“Memang menyerupai cara pembuatan jumputan di Jawa. Tapi teknik dari Jepang ini lebih variatif hasilnya dan banyak cara membuat motifnya,”ungkapnya di sela pemberian workshop pada pelajar dan komunitas kreatif sekaligus alumnus FIK Ubaya di lapangan voli Ubaya, Selasa (18/7/2017).

Sedangkan pewarna alaminya, digunakan daun tanaman indigovera jenis Strobilantes Cusia yang diolah dan menghasilkan warna biru.

Sementara hasil olahan daun tanaman indigovera dan juga kayu secang yang akan menghasilkan warna merah diolah dalam bentuk pasta.

Peserta workshop ini bisa memilih berbagai teknik Shibori untuk di terapkan pada kain katun berwarna putih sepanjang 2 meter.

Melisa Irawan, siswa SMA Petra 4 Sidoarjo mengungkapkan ia memilih teknik jelujur untuk motif kainnya.

Menurutnya lebih mudah membuat jahitan teknik jelujur dibandingkan teknik lainnya.

“Mudah saja teknik ini tinggal menjahit sederhana seperti menjahit baju biasa. Terus nanti motifnya bagus,”lanjutnya.

Kemudian kain dicelupkan ke cairan mordant supaya serat kain melonggar baru di masukkan ke pewarna biru dari olahan daun tanaman indigovera jenis Strobilantes Cusia.

Agar pewarnaan sempurna, pencelupan dilakukan hingga 4 sampai 5 kali kemudian dijemur hingga kering.

Sumber: TribuneNews.Com