Psytalk 2017 Ajak Tengok Fenomena Anak Jalanan di Kota Surabaya fadjar June 14, 2017

Psytalk 2017 Ajak Tengok Fenomena Anak Jalanan di Kota Surabaya

Apa yang akan terlintas dipikiran, ketika mendengar tentang anak jalanan? Kebanyakan orang berpikiran negatif tentang anak jalanan. Entah pembuat onar, keributan, anak-anak yang tidak berpendidikan, dan masih banyak pikiran lain dalam benak orang menilai anak jalanan. Namun, apakah benar seperti itu sifat asli mereka?

Dalam rangka merayakan Dies Natalis Fakultas Psikologi Ubaya yang ke-35, diadakan serangkaian acara Psikologi Untuk Negeri. Acara yang juga menjadi program kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya ini memiliki tiga rangkaian acara, yakni Psikologi Untuk Kota Surabaya, yang bekerja sama dengan Rumah Belajar Pandawa, Psytalk, dan Psyniman.

Pada Rabu, 17 Mei 2017 lalu, bertempat di Gedung Perpustakaan lantai 5 Ubaya Tenggilis, diadakan Psytalk dengan tema “Outside, Story of a Street Child”. Acara ini mengambil konsep diskusi umum, dengan pembicara Dr. Mary Philia Elisabeth, M.Psi., Psikolog didampingi oleh Muhammad Ali Sodikin alias Prabu, selaku pendiri Rumah Belajar Pandawa (RBP), yang dikhususkan untuk pembelajaran anak-anak yang sebagian besar adalah anak-anak jalanan.
“Setelah kemarin kegiatan di RBP, dimana kita memberikan psikoedukasi berupa perlindungan diri bagi anak-anak, kita tidak ingin hanya panitia saja yang merasakan dampaknya, tapi semua warga Ubaya juga merasakan, dan mengetahui apa yang terjadi terhadap anak-anak jalanan tersebut,” tutur Dea Meylino, selaku ketua panitia acara ini.

Acara dimulai pukul 18.00 WIB, dibuka dengan doa dan sambutan oleh ketua panitia, gubenur BEM Fakultas Psikologi Ubaya, dan Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi Ubaya. “Dalam menghadapi pasien maupun teman, betul-betul tidak melihat pada etnis dan agamanya, melainkan hanya melihatnya sebagai manusia itu sendiri. Karena setiap manusia berharga di mata Tuhan” ucap Dra. Srisiuni Sugoto, M.Psi., Ph.d., Psikolog dalam sambutannya.
Sesi tanya jawab menjadi sesi yang tidak terlupakan, penonton tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan dari para pembicara. Disela-sela sesi, juga ada juga beberapa komunitas yang sharing tentang aktivitasnya berkaitan dengan masalah-masalah sosial di masyarakat. (evd)