Tak hanya mahasiswa saja yang perlu belajar, dosen pun dituntut untuk bisa terus berkembang dan mempelajari banyak hal baru. Oleh karena itu, sebuah pelatihan menganai metode penelitian kualitatif diadakan pada tanggal 12-13 April 2017. Pelatihan ini ingin memberikan pemahaman mengenai betapa pentingnya metode kualitatif dalam penelitian.
“Tujuan dari acara ini ada tiga. Pertama memberikan pemahaman mengenai metode penelitian kualitatif. Hal ini juga untuk menyamakan persepsi mengenai apa itu metode penelitian kualitatif. Yang kedua adalah menawarkan lead update terkait metode kualitatif. Yang terakhir untuk membangun komunitas metode kualitatif di Ubaya,” jelas Teguh Wijaya Mulya, S.Psi., M.Ed.,selaku perancang acara ini.
Mengingat para peserta yang hadir adalah dosen dan juga para pihak luar Ubaya, tentu saja pembicara yang dipilih haruslah pembicara yang berkualitas. Pelatihan ini dibawakan oleh Dr. James Buford dari Thammasat University Thailand. Beliau dipilih karena sepak terjangnya di dunia penelitian dengan metode kualitatif. Acara yang dihadiri oleh para dosen ini tak hanya berisi materi semata, melainkan juga diadakan workshop. Pada hari pertama, sesi berisi tiga sesi. Sesi pertama mengenai Introduction to research paradigms and qualitative methodologies. Sesi ini membahas mengenai paradigma akan sebuah penelitian dan bagaimana metode kualitatif bisa mengubah hasil dari paradigma tersebut. Yang kedua adalah mengenai qualitative methodologies for business and industrial studies. Yang terakhir adalah mengenai arts based qualitative methods. Pada hari pertama lebih ditekankan mengenai teori mengenai metode kualitatif agar para peserta tidak kesulitan saat mengikuti workshop di hari kedua.
Pada hari kedua acara yang dilaksanakan di SGFP, Universitas Surabaya ini, para peserta diminta untuk membuat kelompok sebanyak 4 hingga 5 orang. Para peserta lalu diminta untuk mengumpulkan data kualitatif. Hal yang unik adalah data kualitatif tersebut bisa didapatkan dari mana saja. Mulai dari kolase, gambar, puisi, prosa, dan lain sebagainya. Selanjutnya para peserta diminta untuk menganalisis data yang mereka dapatkan. Hasilnya pun bisa sangat bervariasi, bisa mengenai ideologi, hingga wacana masa depan. Nah, agar saat menganalisa bisa mendapatkan hasil yang dalam dan maksimal, para peserta dari awal sudah diwajibkan untuk membentuk kelompok dari fakultas yang berbeda-beda.
“Acara ini memang kami buka untuk internal Ubaya sendiri dan juga untuk umum. Kalau untuk internal Ubaya, kami sudah mengirimkan surat undangan kepada Dekan Fakultas masing-masing. Kami juga menyebarkannya mulut lewat mulut. Sedangkan untuk pihak luar Ubaya, hanya untuk mahasiswa S3 Universitas Brawijaya yang juga berprofesi sebagai dosen,” jelas Teguh Wijaya Mulya.
Di akhir acara, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil analisis mereka. Tak hanya itu acara juga ditutup dengan sesi “Where to From Here”. Sesi ini untuk membangun komunitas mengenai para peneliti yang menggunakan metode kualitatif untuk penelitiannya dan komunitas ini khusus untuk Ubaya.
“Sesi ini dibuat bukan tanpa alasan. Karena metode kualitatif sekarang sangat banyak digunakan oleh para peneliti dunia. Tentu saja para dosen juga harus mengikuti perkembangan zaman. Harus mulai ‘mencicipi’ dan menerapkan metode-metode yang berbeda dalam penelitian mereka. Juga diwadahi dengan tempat untuk bisa saling berbagi pandangan,” jelas Teguh Wijaya Mulya lagi.
Pelatihan ini memang hanya berjalan selama dua hari, namun hasil dari pelatihan ini diharapkan bisa membawa perubahan cara berpikir dalam melakukan penelitian. Juga diharapkan agar hasil pelatihan juga bisa ditularkan pada para mahasiswa Ubaya untuk membuat penelitian yang lebih baik lagi. (tea)