Fakultas Farmasi Universitas Surabaya kembali mendapatkan akreditasi A. Walaupun sebelumnya Fakultas Farmasi Ubaya sudah pernah mendapatkan akreditasi A, dibutuhkan konsistensi untuk mempertahankan mutu demi meraih akreditasi A lagi. Menurut Dr. Dra. R.R. Christina Avanti, M.Si., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, ketersediaan data menjadi kunci keberhasilan untuk memperoleh akreditasi A.
“Universitas sangat mensupport dalam pengumpulan data. Sejak awal, data sudah dikumpulkan secara institusional di universitas. Jadi, pada saat Fakultas Farmasi harus mengumpulkan data, semuanya sudah terkumpul dengan rapi,” ungkap Dr. Dra. R.R. Christina Avanti, M.Si., Apt..
Untuk bisa mendapatkan akreditasi A, ada tujuh standar yang semua datanya harus dipenuhi. Yang pertama adalah visi, misi, tujuan dan sarana, serta strategi pencapaian. Standar kedua adalah tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu. Yang ketiga adalah mahasiswa dan lulusan. Standar keempat adalah sumber daya manusia. Standar kelima adalah kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik. Standar keenam meliputi pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi. Standar yang terakhir adalah penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
Untuk mengajukan akreditasi kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sebelumnya pada 23 September 2011, Fakultas Farmasi mendapatkan akreditasi A dari BAN-PT. Kali ini, yang memberikan akreditasi adalah Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan Indonesia yang disingkat LAM-PTKes. Sistemnya pun berbeda. Untuk kali ini, setelah borang dikirimkan, maka data akan dicek ke dalam proses fasilitator. Setelahnya baru dilakukan assesment kecukupan oleh asesor. Setelah seluruh proses selesai, asesor akan datang untuk melakukan assesment lapangan. Dalam proses assesment lapangan ini, ada 6 hal membuat asesor merasa sangat impress.
Pada saat asesor datang, yang menyambut tak hanya Dekan, namun Rektor, Wakil Rektor, Dekan, semua dosen dan laboran turut menyambut. Hal ini menimbulkan impress kekeluargaan yang dekat antar civitas akademika. Bahkan Rektor Universitas Surabaya, Prof. Ir. Joniarto Parung, M.M.B.A.T., Ph.D. juga hafal nama-nama dosen termasuk dosen baru yang masih muda. Hal kedua yang membuat impress adalah kedatangan pengguna lulusan untuk memberikan testimoni tentang lulusan Fakultas Farmasi Ubaya. Ada 12 pengguna lulusan yang datang, padahal biasanya hanya diperlukan 3 sampai 5 pengguna lulusan.
Hal lain yang membuat impress adalah banyaknya prestasi mahasiswa dan dosen. Walaupun dengan jadwal kuliah dan mengajar yang padat, dosen dan mahasiswa tetap banyak menghasilkan prestasi. Demikian juga dengan hasil penelitian. Impress yang keempat adalah banyaknya instrument yang di atas standar. Laboratorium yang bersih, lengkap, dan memadai. Bahkan, Fakultas Farmasi Ubaya juga bisa menerima jasa untuk membantu institusi lain di luar Ubaya.
Impress yang kelima adalah mengenai mahasiswa. Pada saat jam istirahat tetap ada aktivitas mahasiswa di kampus. Salah satunya adalah Radio Kampus (RK). Asesor sempat mendatangi RK dan mengobrol dengan mahasiswa. Beberapa mahasiswa yang kebetulan tidak kelas juga diajak mengobrol. Mahasiswa bisa menyampaikan pendapatnya tentang fakultas di hadapan asesor walau ditanyai secara mendadak. Hal ini juga menimbulkan kesan baik pada asesor.
Yang terakhir adalah tak hanya mahasiswa yang mempunyai IP, namun dosen juga memiliki IP. Bila mahasiswa memiliki IP dari evaluasi yang diberikan dosen setelah ujian, mahasiswa juga memberikan dosen IP dari evaluasi pengajaran. Setiap akhir semester, mahasiswa diminta mengisi kuesioner di my.ubaya.ac.id. Kuesioner ini berfungsi untuk mengevaluasi dosen. Dari kuesioner itulah, dosen akan diberi IP. Hal ini tidak hanya berlaku di Fakultas Farmasi, namun juga di fakultas lain di Ubaya.
“Memang ada banyak hal yang memberikan kesan baik pada asesor selama berada di Ubaya. Berkat data yang lengkap dan juga hasil assesment lapangan Fakultas Farmasi bisa mendapatkan akreditasi A. Akan tetapi, tidak hanya berhenti sampai di sini, Fakultas Farmasi tetap akan berusaha untuk lebih baik lagi,” kata Dr. Dra. R.R. Christina Avanti, M.Si., Apt..
Untuk ke depannya, ada beberapa rencana yang akan dilakukan agar mutu Fakultas Farmasi terus meningkat. Pertama adalah berusaha untuk meningkatkan komunikasi dengan mahasiswa untuk kurikulum yang lebih baik. Kedua adalah membenahi sistem skripsi agar jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu meningkat. Hal ini akan dilakukan dengan membuat ujian proposal dan sidang yang terjadwal. Lalu juga akan dilakukan integrasi antara mata kuliah tertentu seperti Metodologi Penelitian untuk bisa meningkatkan PKM. Yang keempat adalah meningkatkan pembentukan karakter, terutama leadership bagi mahasiswa. Yang kelima lebih memberdayakan kegiatan untuk mahasiswa yang sifatnya profesional, seperti kuliah tamu dan seminar dengan profesional. Lebih mengintensifkan hibah dan kerjasama yang ada sekarang agar bisa diperdalam implementasinya. Fakultas Farmasi juga berniat mendapatkan ISO 91:2015. Yang terakhir adalah menambah jumlah guru besar dan meningkatkan kepangkatan dosen. Diharapkan semua dosen sudah naik pangkat di tahun 2017. Hal ini akan memberikan dampak positif pada bimbingan skripsi dan kegiatan belajar mengajar.
Akreditasi A yang didapatkan Fakultas Farmasi untuk Program Studi Farmasi ini memiliki nomor SK 0943/LAM_PTKes/Akr/Sar/X/2016. SK ini akan berakhir pada 30 Oktober 2021. Selama ini Fakultas Farmasi Ubaya selalu memberikan yang terbaik untuk membimbing mahasiswa dan menciptakan lulusan yang berkualitas. Akreditasi A akan memacu Fakultas Farmasi untuk lebih baik lagi.