Ubaya Raih Juara 2 dalam Accounting Debate Competition fadjar November 10, 2016

Ubaya Raih Juara 2 dalam Accounting Debate Competition

Kegiatan ramah lingkungan memang tak hanya menjadi tanggung jawab profesi tertentu saja, namun seluruh profesi yang ada di dunia. Salah satunya adalah di bidang akuntansi. Oleh karena itu, Accounting Debate Competition yang ke-4 mengusung tema Green Accounting Current Issue. Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Bisnis UNESA pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2016. Dalam perlombaan ini, Ubaya menurunkan 6 tim. Salah satu dari 6 tim yang dikirim, Tim Ubaya 6A yang beranggotan Nico Novianto Wijaya (FBE 2013), Matthew Fandy Santoso (FBE 2013), dan Lyvia Wilgolensia (FBE 2014) berhasil memperoleh juara ke-2.

System dalam perlombaan yang bertaraf nasional ini terdiri dari babak penyisihan dan debat. Pada babak penyisihan tiap tim akan mendapatkan mosi dari panitia sesuai undian. Mosi yang didapatkan kemudian dipresentasikan selama 7 menit, disimpulkan selama 1 menit 20 detik, dan melakukan sesi tanya jawab selama 5 menit. Walau pada awalnya tim Ubaya 6A tidak yakin bisa maju ke babak selanjutnya, mereka bisa masuk ke 16 besar, bahkan berada pada urutan 3 teratas.

Setelah menyelesaikan babak penyisihan, Tim Ubaya 6A masuk ke babak 16 besar. Pada tahap ini, system yang dilakukan sudah berupa debat. Pada babak ini, setiap tim kembali mendapatkan mosi sesuai undian. Dua tim yang berdebat akan mendapatkan bagian pro atau kontra juga dengan undian. Sistemnya mirip dengan penyisihan, hanya saja pada babak ini tim lawan bisa menginterupsi selama proses presentasi atau tanya jawab berlangsung. Setelah melewati babak 16 besar, Tim Ubaya 6A terus maju hingga ke babak final.

Pada babak final, tim Ubaya 6A mendapat mosi “Rasio pertambangan perlu dikurangi karena menyumbang kerusakan lingkungan terbesar dan tidak sesuai dengan Green Accounting”. Dalam babak final, tim Ubaya 6A mendapat posisi sebagai pro dengan mosi tersebut. Pertandingan ini berlangsung cukup sengit karena dalam mosi ini, tim Ubaya 6A mempersiapkan diri sebagai pro. Sebaliknya tim lawan juga siap dengan argument mereka. Sayangnya, pada babak final, tim Ubaya 6A harus kalah dengan selisih nilai yang tipis. Tim Ubaya 6A mendapatkan nilai 323 sedangkan lawan mendapatkan 327.

“Tidak bisa dipercaya bisa masuk ke dalam tahap ini. Apalagi tim kami hanya punya waktu mempersiapkan diri kurang dari 1 minggu. Tim kami ini mengalami banyak bongkar pasang sebelum kita maju,” jelas Nico Novianto Wijaya.

Menurut Nico, dkk. Tim Ubaya 6A bisa sampai memenangkan juara 2 tak lepas dari bantuan banyak pihak. Yang pertama dari Accounting Warrior. Accounting Warrior adalah perkumpulan anak-anak akuntansi yang dipersiapkan untuk lomba. Selama proses menjelang penyisihan dan babak final, Tim Ubaya 6A dan Accounting Warrior mendiskusikan 25 mosi yang akan diperdebatkan dalam lomba. Selain Accounting Warrior, Nico, dkk. Juga sangat berterima kasih atas dukungan dari dosen pembimbing mereka, Andy Setiabudi, S.E., M.Ak., CMA.

Apabila ditanya momen apa yang tak terlupakan, menurut mereka bertiga, adalah momen saat memegang piala. Karena ini adalah piala pertama mereka bertiga dapatkan saat berkuliah. Bahkan bagi Nico Novianto Wijaya dan Matthew Fandy Santoso ini mungkin menjadi kemenangan terakhir sebelum mereka lulus kuliah. Mereka berharap kemenangan mereka memotivasi mahasiswa lain untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba menantang diri dengan perlombaan lainnya. (tea)