Board Game, Suguhkan Aneka Menu Khas Surabaya lewat Permainan Kartu fadjar October 19, 2016

Board Game, Suguhkan Aneka Menu Khas Surabaya lewat Permainan Kartu

SURYA.co.id | SURABAYA – Permainan digital menggunakan gadget bakal ditinggalkan dan tidak lagi populer. Kerinduan melakukan aktivitas dan berinteraksi bersama ini terlihat dari maraknya anak muda gabung dalam board game.

Permainan yang belakangan lagi marak ini bisa dilakukan berdua, bertiga, atau bahkan ramai-ramai.
Permainan ini umumnya dalam bentuk kartu atau juga ditambah alat peraga lainnya.

Salah satu bentuk board game yang unik adalah kreasi Adhicipta Raharja. Lulusan Universitas Surabaya (Ubaya) Jurusan Akuntansi ini tidak sendirian.

Dia membuat game diberi nama Waroong Wars ini bersama tiga teman lainnya, yaitu David Santoso, Aditya Pradana, dan Wikan Prabowo.

Keempat pemuda ini dipertemukan di kompetisi Board Game Challenge yang diadakan Kompas sekitar setahun lalu.

Hanya dalam waktu tiga hari mereka harus menuntaskan tugas membuat permainan yang interaktif.

Hasilnya? Para pemain Waroong Wars disebutkan Adhicipta, berperan sebagai pemilik warung yang menyediakan masakan khas Surabaya.

Jenisnya ada 10 masakan, antara lain, rujak cingur, tahu tek, semanggi, lontong balap, dan bebek goreng.

Setiap pemain harus berbelanja bahan masakan sesuai menu masakan di kartu yang sedang dipegang.
Bahannya terdiri dari petis, tahu, sayur, daging, dan beras.

“Yang berhasil masak akan mendapat poin. Dan yang masakannya paling banyak dia yang jadi pemenangnya,” papar Adhi yang ditemui di tengah acara Surabaya Board Game Market (Subogama) di Ciputra World Surabaya beberapa waktu lalu.

Selain harus masak, pemain pun harus bisa mendapat pelanggan untuk menikmati masakannya. Permainan jadi seru karena pelanggan ‘rekaan’ Adhi dan kawan-kawannya ini diwujudkan dalam bentuk selebriti, hansip, dan pencuri.

“Jika pemain punya kartu pencuri, dia bisa mengambil bahan masakan dari lawan mainnya. Tapi, itu tak bisa dilakukan bila lawan main memiliki pelanggan hansip,” ungkap Adhi sambil menambahkan Waroong Wars ini sudah dicetak lebih dari 3.000 kotak.

Berkat kekhasan dalam permainan tersebut, Waroong Wars kerap dipesan Dinas Pariwisata untuk dijadikan suvenir bagi tamu-tamu dari luar Kota Surabaya hingga mancanegara.

“Saat ini sudah cetak sekitar 2.500 untuk umum. Kalau dari Dinas Pariwisata 1.000-an, tapi desainnya khusus,” ucap Adhi yang juga dosen di Ubaya.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com