Cegah Bullying pada Anak-anak, Mahasiswa Psikologi Ubaya Suguhkan Video Kartun Ini fadjar August 25, 2016

Cegah Bullying pada Anak-anak, Mahasiswa Psikologi Ubaya Suguhkan Video Kartun Ini

SURYA.co.id | SURABAYA – Bullying kerapkali menimpa anak-anak. Tak hanya berupa bullying fisik seperti pemukulan dan non fisik seperti penghinaan.

Kini, berkembang pula cyber-bullying di dunia maya, seperti menuliskan komentar-komentar mengejek di akun media sosial anak.

Pelaku bullying biasanya memilih temannya yang lebih lemah atau senang menyendiri, dan melakukannya berulang kali.

Untuk menghindari perilaku semacam ini, mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya mengadakan seminar bullying anak di SD Muhammadiyah 4 Pucang, Rabu (24/8/2016).

Kegiatan yang masuk dalam bakti sosial ini dilaksanakan selama 2 hari untuk siswa kelas 3,4,5 dan 6.

Kepala SDM 4 Pucang, Edy Susanto menjelaskan pelecehan anak melalui tindakan fisik maupun lisan banyak belum dipahami anak-anak.

Secara tidak langsung mereka sering melakukan tindakan yang merugikan teman-temannya.

Sehingga adanya seminar untuk memberitahukan dampak tindakan bullying ini sangat ia apresiasi.

“Mengantisipasi tindakan anak-anak sangat dibutuhkan, karena pasti ada bullying di sekolah. Biasanya jika ada anak seperti itu akan kami sampaikan ke wali kelas dan guru konseling, terangnya di sela seminar bullying pada anak, Rabu (24/8/2016).

Menurutnya, bullying di sekolah dapat berdampak pada perkembangan anak, bahkan memunculkan perasaan minder pada anak.

“Kalau diulangi terus akan kami undang orang tua. Tidak sampai hukuman, kami menggalakkan sekolah ramah anak, membuka diri jika memang mau melaporkan tindakan bullying. Saling menjaga saja,”ujarnya.

Sementara itu, Jeanny Andhita (21), mahasiswa semester 7 Pskologi Ubaya mengungkapkan seminar untuk anak-anak ini dilakukan dengan menyuguhkan video kartun.

Video ini berisi tindakan bullying seperti mencela dan melakukan tindakan kekerasan dengan bentuk kartun dan efek yang lucu.

“Kami menampilkan hal-hal lucu dan menarik, tetapi kami beri pengertian itu tidak boleh ditiru,”lanjutnya.

Dikatakannya, dengan seminar interaktif ini diharapkan akan menarik lebih banyak anak dalam menerapkan perilaku yang baik. Serta mengurangi perilaku bullying di sekolah.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com