Pakai Water Line, Bebas Muncrat fadjar August 24, 2016

Pakai Water Line, Bebas Muncrat

SURABAYA – Empat mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Avid Christa Nugraha, Chandra Tantono, Reynaldi Johan, dan Ariel Valentino berhasil berinovasi. Mereka membuat prototipe perahu bertenaga solar cell ramah lingkungan.

Bentuknya ramping dan saat melaju di air terlihat anggun. Tidak banyak riak air yang muncrat ketika perahu berukuran 75 x 25 cm itu melintas. Semuanya terlihat tenang. Ya, pembuatan prototipe perahu tersebut memang sudah dirancang sedemikian rupa. Selain irit, perahu yang diberi nama Elman (Elektro-Manufaktur) itu terkenal ringan.

Aldi -sapaan akrab Reynaldi Johan- menyampaikan, pembuatan Elman dilakukan satu bulan. Mulai pemasangan mesin, baterai, lempengan panel surya, hingga kerangka perahu. Meski menggunakan solar cell, tim tersebut tetap memasang baterai untuk menstabilkan perahu.

Yang menarik, pada bagian bawah perahu Elman terdapat enam lekukan simetris yang melingkar dari ujung kiri ke kanan. Candra mengungkapkan, lekukan yang disebut water line itu sebenarnya kunci keanggunan Elman saat mengarungi air. ”Model ini yang memecah air dan mengurangi gesekan pada bodi perahu. Dengan demikian, perahu bisa berjalan mulus di air, seolah tidak menantang ombak,” ucapnya. (elo/c4/nda)

Sumber: Jawa Pos, 24 Agustus 2016

Perahu Tenaga Solar Cell Pakai Water Line, Bebas Muncrat

JawaPos.com ndash; Empat mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Avid Christa Nugraha, Chandra Tantono, Reynaldi Johan, dan Ariel Valentino berhasil berinovasi.

Mereka membuat prototipe perahu bertenaga solar cell ramah lingkungan. Bentuknya ramping dan saat melaju di air terlihat anggun.

Tidak banyak riak air yang muncrat ketika perahu berukuran 75 x 25 cm itu melintas. Semuanya terlihat tenang. Ya, pembuatan prototipe perahu tersebut memang sudah dirancang sedemikian rupa.

Selain irit, perahu yang diberi nama Elman (Elektro-Manufaktur) itu terkenal ringan. Aldi ndash;sapaan akrab Reynaldi Johanndash; menyampaikan, pembuatan Elman dilakukan satu bulan.

Mulai pemasangan mesin, baterai, lempengan panel surya, hingga kerangka perahu. Meski menggunakan solar cell, tim tersebut tetap memasang baterai untuk menstabilkan perahu.

‘Karena matahari tidak bisa diprediksi sedang panas atau redup, kami tetap memerlukan baterai,’ terang mahasiswa elektro itu.

Aldi mengungkapkan, solar cell juga bisa memperpanjang energi baterai. Dia mencontohkan, tenaga baterai yang digunakan 7 kilowatt. Dengan energi sebesar itu, perahu bisa melaju 20 menit.

Dengan adanya solar cell yang disambungkan, energi akan terus mengalir ke baterai. ’’Jadi, perahu bisa berjalan lebih lama,’’ ungkapnya.

Untuk desain, Candra menjabarkan, Elman memiliki bodi ramping dan lancip di bagian depan. Sementara itu, bagian tengah ke belakang lebar.

‘Bodi perahu lebar dimaksudkan agar banyak ruang untuk penumpang,’ jelas mahasiswa jurusan manufaktur itu.

Sementara itu, untuk bahan perahu, empat mahasiswa tersebut menggunakan balsa di bagian dasar luar perahu dan fiber untuk bodi rangka atas.

Dua bahan itu dipilih karena ringan dan tahan air. Yang menarik, pada bagian bawah perahu Elman terdapat enam lekukan simetris yang melingkar dari ujung kiri ke kanan.

Candra mengungkapkan, lekukan yang disebut water line itu sebenarnya kunci keanggunan Elman saat mengarungi air.

‘Model ini yang memecah air dan mengurangi gesekan pada bodi perahu. Dengan demikian, perahu bisa berjalan mulus di air, seolah tidak menantang ombak,’ ucapnya. (elo/c4/nda/sep/JPG)

Dikutip dari Jawa Pos, 24 Agustus 2016